Berita Merdeka – Beredarnya isu seputar penggrebegan oleh Densus 88 terhadap seorang Penjual Soto di Kota Tegal santer berkembang.
Isu tersebut berkembang berupa pesan berantai melalui WhatsApp yang isinya bahwa “Penjual Soto (Soto pak Madi) digrebeg densus 88 penyandang dana Isis”. Lebih lanjut isi pesan itu menyampaikan dengan narasi sebagai berikut.
“Lah langgane Chines, tanpa sadar kita telah nyumbang Isis soto Madi tiap mangkok disisihkan 5rb rp buat danai Isis. Kabare kmrnn ditangkap.skrg tutup.. Makanya kita2 harus teliti sebelum membeli syukurlah ditangkap”.
Terhadap pesan berantai itu, Penjual ‘Soto pak Madi’ yang punya nama lengkap Andi Supardi, warga Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal menyampaikan pernyataannya pada Berita Merdeka ditempat jualannya depan Klenteng Kota Tegal, Kamis, 21 Juli 2022.
“Saya nama Supardi selaku pemilik Sauto Madi dengan ini menyatakan klarifikasi terkait berita yang tersebar di WA ataupun media sosial lainnya tentang berita yang mengatas namakan saya, bahwa berita tersebut tidak benar. Saya tidak ada kaitan dengan organisasi terlarang manapun termasuk Isis,” katanya.
Selanjutnya, dia berjanji mempersilahkan aparat memroses secara hukum bila dirinya terbukti mendanai organisasi tersebut.
“Apabila dikemudian hari saya terbukti mendanai organisasi tersebut, saya siap diproses secara hukum,” tegas Supardi pemilik Soto Madi yang disampaikan melalui pesan video.
Kepada Berita Merdeka, Supardi mengatakan bahwa ada unsur kesengajaan menyebarkan berita hoax tersebut dengan tujuan persaingan bisnis.
“Saya kaget. Saya usaha ini sudah puluhan tahun lebih dari 40 tahun. Saya ditembak seperti ini sudah dua kali. Tiga tahun yang lalu dan ini hari saya kaget,” ujarnya.
Baginya nampak hidupnya total untuk berdagang melalui jualan Soto. Tentang berorganisasi menurutnya tidak pernah mengenal tentang organisasi.
“Saya sendiri engga tau organisasi itu apa, apalagi Isis. Apalagi ndanani boro-boro buat makan anak-anak udah cukup aja syukur kok ndanani yang engga masuk akal,” tambah lelaki dengan panggilan akrab pak Madi.
Andi Supardi menduga tersebarnya isu tersebut adanya persaingan tidak sehat.
“Kalau tebakan saya bahwa itu persaingan usaha. Atau apa orang itu tidak suka sama saya,” terangnya.
Dirinya berharap pihak kepolisian dapat mengusut pelaku pembuat isu hoak tersebut apalagi sudah membawa institusi Densus88. (Anis Yahya).