Berita Merdeka – Kepala Disnakerin Kota Tegal, R. Heru Setyawan menyampaikan hal tersebut saat membuka Sosialisasi Business Model Canvas (BMC) untuk pelaku UMKM di Gedung Dekranas Kota Tegal, Jumat, 29 Juli 2022..
BMC merupakan alat manajemen strategis untuk mendefinisikan serta mengkomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah.
Seorang pebisnis tidak hanya berorientasi menjual produk, tetapi juga melakukan perencanaan, menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, membangun sistem kerja serta memiliki visi jangka Panjang.
Pelaksanaan sosialisasi ini berkolaborasi dengan Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Pancasakti Tegal dan Politeknik Harapan Bersama Tegal, sebagai bentuk pengabdian Perguruan Tinggi kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Havik Martoyo, mahasiswa Magister Manajemen Unissula menjelaskan secara rinci tentang penyusunan BMC.
50 pelaku UMKM yang mengikuti sosialisasi tersebut diajak untuk mempraktekkan bagaimana menyusun Business Model Canvas secara bertahap melalui 9 blok, yaitu segmen pelanggan, proposisi nilai, jalur distribusi, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya utama, aktivitas utama, kemitraan utama dan struktur biaya.
Para peserta tampak antusias menyusun BMC sesuai arahan narasumber. Bahkan beberapa peserta tanpa sungkan maju untuk memaparkan BMC-nya yang kemudian dikomentari oleh Havik.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan pelaku UMKM tidak hanya menjadi pedagang, tetapi menjadi pebisnis yang dapat mengembangkan usahanya dengan perencanaan yang baik.
Hadir dalam acara tersebut antara lain dari Unisula Nurhidayati, SE, M.Si, Ph.D,
Sekprodi Magister Manajemen, Dr. Ken Sudarti, SE, M.Si. Sekretaris Program Doktor Ilmu Manajemen, Teguh Budi Raharjo, SE, MM dari UPS, dan Hesti Widianti, SE, M.Si dari Poktek Harber Tegal.
Sebelum sosialisasi BMC, Arif Eko Prasetyo,
Pejabat Fungsional Pelelang Ahli Pertama KPKNL Tegal menjelaskan tentang program lelang yang bisa diikuti para pelaku IKM untuk memasarkan produknya melalui KPKNL.***