Berita Merdeka – Dalam rangka peduli pada peningkatan kesehatan masyarakat dan sekaligus mempererat jalinan silaturahmi dengan insan pers, Laboratorium Klinik Prodia menggelar acara Seminar Kesehatan bertemakan Mengenal Lebih Dekat Penyakit Jantung Koroner di Usia Muda.
Acara Seminar Kesehatan oleh Laboratorium Klinik Prodia dengan fokus seputar Penyakit Jantung Koroner itu diselenggarakan di ruang pertemuan Lantai 1 Cafe Radar, Kota Tegal, Kamis, 27 Oktober 2022 pagi.
Seminar Kesehatan yang digagas Laboratorium Klinik Prodia Kota Tegal kerjasama dengan koran lokal ternama Radar Tegal tersebut menghadirkan narasumber dr. Ika Laily Purnamasari yang menyajikan materi seputar Penyakit Jantung Koroner.
Seperti diketahui, Laboratorium Klinik Prodia sendiri merupakan bidang usaha kesehatan yang berada dibawah manajemen PT Prodia Widyahusada Tbk, yang pada kesempatan itu menyelenggarakan Seminar Kesehatan tentang mengenali lebih dekat Penyakit Jantung Koroner di Usia Muda.
Dalam persoalan pelayanan, Laboratorium Klinik Prodia sudah mempermudah akses bagi masyarakat dengan menggunakan aplikasi tersendiri yang dapat di download di google play pada App Store.
Mengawali Seminar Kesehatan, Ketua PWI Kota Tegal, M. Sekhun dalam memberikan sambutan singkatnya, mengkoreksi pola hidup atau makan komunitas wartawan yang perlu mengubah mindset agar kesehatan mereka tetap terjaga.
“Soal kesehatan, ini teman-teman wartawan juga perlu hati-hati dalam hal pola hidup seperti pola makan. Sebab kita tau teman-teman tidak beraturan dalam hal memperhatikan keaehatan,” ujar Sekhun.
Sementara Branch Manager PT. Prodia Widyahusada Tbk, Sri Kushartati mempresentasikan jejak rekam Laboratorium Klinik Prodia dalam kesejarahan panjang laboratorium tersebut yang kini menjadi Laboratorium Klinik Prodia.
Dalam Seminar Kesehatan tersebut terungkap bahwa angka kematian akibat serangan Jantung di Indonesia mencapai 26% hingga 30% bahkan disebutkan di Jakarta lebih tinggi lagi sebesar 42,9%.
Sedangkan kadar kolesterol tinggi di Indonesia mencapai 18% dari jumlah penduduk. Sebagian besar dari mereka juga terindikasikan penyakit resiko tinggi lainnya seperti serangan jantung, stroke, diabetes melitus dan juga hipertensi.***