Berita Merdeka – Dalam rangka menciptakan ruang baru bernama masa depan, penuh tantangan, namun berpeluang menang, Center of Al-Inaaroh Future Studies (CAFS) gelar forum diskusi eksklusif.
Forum yang bertajuk “CAFS Future Language Forum 2023” dengan tema “Elevating Education Capacity through Innovation, Language and Acceleration Programs”, digelar di Ballroom Pondok Pesantren Al-Inaaroh Batang, Jumat, 23 September 2023
Hal itu menyesuaikan kondisi zaman sekarang, dimana anak anak muda telah memasuki ruang lingkup Interconnection World.
Ruang lingkup Interconnection World yyakni dunia yang menghadirkan kesadaran tentang urgensi belajar merdeka yang membebaskan seseorang untuk melanglang buana bersekolah ke mana pun yang mereka inginkan.
Hal ini selaras dengan visi CAFS untuk menjadi “Lembaga Terdepan (Latecomer) Yayasan Abah Luthfi dalam Mencetak Profesional Unggul di Berbagai Bidang Strategis di Level Nasional maupun Global”.
“Dalam rangka mewujudkan visi besar itu, CAFS berusaha melakukan inovasi, membuat pola kreatifitas berbasis budaya, dan berkreasi memunculkan aneka cara kerja baru agar pengembangan organisasi semakin efisien, efektif, dan produktif,” kata Direktur CAFS, Afifudin Alfarisi, saat wawancara bersama penulis.
Saat ini CAFS, sedang melakukan kerja sama dalam bentuk kolaborasi agar bisa saling dukung dan belajar dengan berbagai pihak eksternal. Baik pemerintah, perguruan tinggi, komunitas, atau dari organisasi lainnya.
Oleh karenanya, CAFS Future Language Forum ini jadi starting poin kerja sama mewadahi mimpi-mimpi ambisius seseorang untuk menerbangkan sayap pendidikan tinggi hingga ke luar negeri.
“Forum ini menawarkan berbagai bentuk program kerja sama akademis yang fokus utamanya adalah memberikan pelajaran bahasa serta layanan mentoring pendidikan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi peluang studi global,” jelas Etika, PIC acara CAFS Future Language Forum 2023.
Acara forum tersebut mendatangkan 5 ekspertis yang akan menjadi pemantik diskusi yaitu Muhammad Saiful Mujab, M.A – PhD in Theology & Religious Studies, Deakin University Australia, Debora Egha Skinna – B.A in English Literature, State University of Semarang, Eri Susilowati – M.A (Cand) In Center for Religions and Cross-cultural Studies (CRCS), University of Gadjah Mada – LPDP Awardee Scholarship, Nurul Udzhma Tastia – Visiting Fellow Researcher in University of Vienna, Austria, dan M Mutawakkil Allah K – Master in Quranic Studies & Tafseer, State Islamic University of Walisongo, Semarang.
Forum Diskusi tersebut melibatkan lebih dari 25 organisasi/instansi, komunitas anak muda dan santri yang akan datang meramaikan forum eksklusif tersebut. (***)