Berita Merdeka – Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN RI, Hasto Wardoyo saat mengikuti acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke 31 di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu, 29 Juni 2024.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN RI dalam peringatan Harganas ke 31 itu menyebutkan, bahwa ukuran kualitas keluarga ditentukan oleh tiga hal diantaranya Tentram, Mandiri dan juga Bahagia.
“Kami izin melaporkan kepada Pak Menko dan Bapak/Ibu sekalian yang paling tercapai adalah kebahagiaan angkanya adalah 71,86. Ini menunjukkan keluarga-keluarga di Indonesia meskipun belum mempunyai kemandirian yang baik tapi alhamdulillah bahagia,” ujar Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo.
Sebelumnya, pada Puncak Peringatan Harganas ke-31 tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam arahannya memaparkan tentang siklus pembangunan manusia Indonesia.
Siklus pembangunan manusia Indonesia yang dimaksud dimulai dari masa prenatal, kemudian masa usia dini, kemudian masa usia remaja (SD, SMP), kemudian usia persiapan masuk dunia kerja yang sebagian juga usia masuk perguruan tinggi dan berakhir pada usia lanjut.
“Itu semua sudah kita hitung, sudah kita data, ternyata kita telah mengalami puncak bonus demografi yang belum waktunya. Karena perhitungan kita sebetulnya baru akan terjadi tahun 2030. Tahun 2035 kita akan mengalami Aging Population. Tetapi berdasarkan data yang ada kita telah memasuki era bonus demografi,” ujar Menko PMK.
Menurut Menko PMK, apa yang telah dilakukannya belum cukup maksimal untuk menyiapkan generasi Z maupun generasi Alfa untuk memasuki tahun 2045 Indonesia Emas.
“Maka dari itu kerja keras masih perlu dilakukan untuk menyiapkan keluarga yang betul-betul berkualitas yang memiliki daya saing, memiliki ketahanan yang kokoh dan keluarga yang sakinah. Maka itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Menko PMK.
Pada kesempatan itu Pj Walikota Tegal, Dadang Somantri mengatakan, penanganan stunting di Kota Tegal target-targetnya sudah jelas. Pengukuran sudah dilakukan melalui aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan data sudah terinput 100 persen.
“Kita tinggal menghitung saja, menganalisis datanya berapa yang sebenarnya stunting dari hasil pengukuran yang 100 persen dari e-PPGBM ini,” ujar Dadang yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono beserta Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Dwi Karyanti.
Selanjutnya, kata Dadang, dari hasil analisis tersebut pihaknya akan melakukan treatment.
“Sebenarnya kan enam bulan dilakukan. Yang terakhir ini akan dibandingkan hasil di bulan Februari dan dengan yang bulan juni,” ujar Dadang.
Pj Walikota Tegal Dadang Somantri juga sampaikam ucapan selamat kepada Pj Gubernur Jawa Tengah atas capaian kinerja dan penghargaan yang telah diraih pada hari keluarga nasional.
Pj. Gubernur Jawa Tengah sendiri Nana Sudjana dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema Harganas tahun ini adalah keluarga berkualitas menuju indonesia Emas.
Menurutnya ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam merevitalisasi peran keluarga dalam mengatasi persoalan-persoalan yang menghambat pencapaian cita-cita pembangunan.
“Tentunya momen ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjadi daya ungkit dalam pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan Stunting di Indonesia,” ujar Nana Sudjana.(Redaksi Berita Merdeka)