Berita Merdeka – Permass atau Persatuan Masyarakat Sangir Sejahtera Kota Tegal didampingi LSM Cordova melakukan audiensi ke Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Tegal yang dihadiri selain seluruh pengurus Permass, Ketua LSM Cordova juga Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Kota Tegal, Irkar Yuswan Apendi didampingi Kabid Pariwisata Dian Eka Kusumawardhani di Ruang Pertemuan kantor Disporapar, Senin, 22 Juli 2024.
Kedatangan Persatuan Masyarakat Sangir Sejahtera atau Permass Kota Tegal yang didampingi LSM Cordova ke Disporapar Kota Tegal itu bermaksud untuk menyampaikan aspirasi mereka seputar aktifitas pariwisata di Pantai Alam Indah atau PAI seperti pengelolaan parkiran dan kegiatan lainnya.
Menurut H. Tambari Gustam pendiri LSM Cordova mengatakan bahwa pihaknya dimintai untuk melakukan pendampingan oleh Persatuan Masyarakat Sangir Sejahtera atau Permass terkait permasalahan penurunan pendapatan bagi Permass dengan adanya pintu masuk atau mereka menyebutnya gate yang termasuk didalamnya pendapatan dari parkir kendaraan.
“Teman-teman yang ada di Permass ini butuh aduan yang memerlukan kami untuk mendampingi. Masyarakat Sangir ini mengeluh karena pendapatannya merasa berkurang dengan adanya faktor gate,” ujar H. Tambari yang menyebutkan LSM yang didirikannya sekarang berubah pola menjadi LSM berbasis massa bukan lagi pada tataran intelektualitas yang biasanya cuma sebatas kegiatan seminar dan sejenisnya.
Keluhan Permass diantaranya soal pembagian prosentase bagi hasil antara Disporapar Kota Tegal yang 55% dan 45% bagi Permass. Namun dengan adanya gate tersebut, dikatakannya pendapatan mereka menurun sehingga Permass meminta diubahnya pola sharing profit menjadi 60% untuk Permass dan 40% untuk Disporapar.
“Tetapi dijelaskan tadi oleh mas Irkar bahwa ini sudah maksimal 45 dan 55,” tambah H. Tambari yang dalam langkah kedepan, LSM Cordova akan lebih menitik beratkan pada anggotanya pemberdayaan secara ekonomi.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Tegal, Irkar Yuwan Apendi dalam keterangannya yang disampaikam kepada beritamerdeka.co.id mengatakan bahwa pihaknya selama ini merasa sudah memfasilitasi terkait apa yang menjadi harapan Permass selaku mitra dinas dan mempersilahkan Permass untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
“Terkait pengelolaan parkir yang merupakan kebijakan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata kan sudah memberikan kepada perkumpulan masyarakat Sangir dan perjanjian itu telah ditandatangani dengan disaksikan oleh Komisi 3 DPRD yang saat itu hadir bersama,” terangnya.
Oleh karena itu, kata Irkar, pihaknya berharap Permass bisa melaksanakan perjanjian tersebut dengan baik. Ketika ada masalah terkait kendala teknik dan sebagainya dirembug bersama.
“Karena bagaimanapun yang namanya sistem yang baru e-parking yang kita laksanakan di Pantai Alam Indah memang perlu juga dilakukan monitoring ketika ada kendala dilapangan kita carikan solusi yang terbaik,” terangnya.
Terkait keluhan menurunnya pendapatan bagi Permass, hal itu akan ditemukan baik Permass, pihak vendor bersama Disporapar untuk mencari solusi terbaiknya.
“Sebetulnya kalau masalah pendapatan kan relatif. Artinya ketika kita sudah mengikat perjanjian dengan Permass ya dilaksanakam itu kuncinya yang pertama,” katanya.
Kedua, terkait dengan pendapatan bagi Permass dinas saat itu sudah memberikan solusi termasuk bagaimana pengelolaan terkait dengan MCK sudah diberikan lahan, dan juga sudah didirikan.
“Tadi ada yang menyampaikan keinginan baru untuk membuat MCK ya monggo kita bicarakan yang penting bagaimana itu menjadi sebuah kebaikan kita bersama didalam pengelolaan obyek wisata, jangan sampai keluhan dari pengunjung wisata yang selalu disampaikan melalui medsos, ini akan menjadi berkurangnya daya tarik pariwisata khususnya di PAI,” tambah Irkar.
Tahun ini Disporapar ditargetkan bisa tercapai 100% sebesar Rp6,7 miliar dan disebutkan pada medio tahun ini sudah tercapai sekira 50%.
“Alkhamdulillah berkat kerjasama yang baik dengan Permass ini, kita sudah mencapai pertengahan tahun sudah 50%. Kedepan kalau 50% lagi menjadi 100%,” jelasnya.
Saat ini menurut Sekretaris Permass, Nurochman atau biasa di panggil Jali, bahwa varian pemasukkan parkir diantaranya ada yang jumlahnya mencapai Rp65.612.000 perbulan dengan jumlah kendaraan 17.496 unit kendaraan yang parkir dari intensitas perharinya jumlah pendapatan perhari Rp177.000,- dengan 50 unit kendaraan. Dalam setahun dapat mencapai lebih kurang Rp205.932.000,- dengan jumlah kendaraan total 55.029 unit kendaraan. (Redaksi Berita Merdeka)