Berita Merdeka – Menempatkan kerja bagi lulusan sekolah seperti SMK maupun perguruan tinggi serta lempaga ketrampilan kerja (LPK) merupakan tugas utama bagi para penyelenggara pendidikan dan pelatihan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal, R. Heru Setyawan, S.IP menyampaikan hal tersebut dihadapan Penanggung Jawab yang juga Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam Bimbingan Teknis yang digelar di Hotel Sun Q Ta, Guci, Kabupaten Tegal selama 3 hari, Selasa – Kamis, 11 – 13 Oktober 2022.
Bimtek tersebut diikuti 18 SMK, 5 Perguruan Tinggi serta 3 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan jajaran pengurus Asosiasi Bursa Kerja Indonesia (ABKI) Cabang Tegal.
Acara menghadirkan narasumber dari Forum Komunikasi BKK Provinsi Jawa Tengah, Drs. Agus Nuryanto, MM, Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Teny Diliana Yuliastuti, SE, Pimpinan LPK Bakti Kencana Jaya Mulya (BKJM) Nurharja.
Heru Setyawan mengingatkan agar BKK tidak sekedar ada hanya karena aturan mewajibkan pembentukan BKK di SMK atau Career Development Center (CDC) di perguruan tinggi. Tetapi belum optimal atau bersungguh-sungguh melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam menempatkan siswa atau mahasiswa yang telah menamatkan pendidikan.
“BKK atau CDC harus bersinergi dengan Disnakerin dalam layanan informasi pasar kerja baik daring maupun luring, menyiapkan tamatan untuk memasuki dunia kerja dengan layanan penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta layanan perantaraan kerja yaitu membantu proses penempatan para lulusan,” ungkap Heru.
Menurutnya, upaya ini salah satunya bisa dilakukan melalui program Job Café yang dibangun Disnakerin Kota Tegal.
Program Job Cafe program yang memberikan layanan info lowongan kerja, juga menyiapkan calon tamatan terkait kesiapan mengikuti psikotes dan menghadapi interview, membuat lamaran kerja, menyiapkan curriculum vitae.
Bahkan bagi yang berminat berwirausaha, diajari membuat business plan dan akses permodalan ke lembaga keuangan.
Pada kesempatan acara tersebut, Agus Nuryanto menguraikan postur lembaga BKK yang ideal untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sedangkan Teny Diliana menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh BKK agar berperan lebih optimal dan memantapkan sinergi dengan dinas yang punya tanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
Sementara Nurharja menginformasikan bahwa lembaganya membantu menyiapkan tamatan yang punya minat untuk mengikuti program pemagangan di Jepang, yang dikelola oleh IM Japan dan Kementerian Tenaga Kerja RI.
Bimtek dikemas dengan serius tapi santai, tidak hanya penyampaian materi dan diskusi, tetapi juga diagendakan outbound agar terbentuk teamwork yang kompak dan sinergis dalam penempatan lulusan, dengan tujuan menurunkan angka pengangguran di Kota Tegal.
“Saya merasa agenda ini sangat penting dalam meningkatkan kinerja BKK di Kota Tegal. Disnakerin dapat menjadikan acara ini rutin, setidaknya 2 tahun sekali, agar pengelola BKK dapat benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik,” jawab Solehin, M.Pd, Pembina ABKI Cabang Tegal ketika diminta feedback dari bimtek ini.
Sanday Jamaludin, M.Pd dari CDC Universitas Pancasakti menyampaika hal sama.
“Kami ke depan siap untuk lebih bersinergi dengan Disnakerin dan teman-teman Pengelola BKK, melaksanakan tanggung jawab bersama menurunkan tingginya angka pengangguran karena tamatan pendidikan yang tidak langsung bekerja atau berwirausaha,” ungkapnya.
Ditanya terpisah terkait Bimtek BKK yang diikutinya, Kepala SMK Bahari Moh. Yani Setianto, ST, MM mengatakan bahwa persoalan mendasar yang perlu dibangun adalah merubah pola pikir (mindset) para lulusan pendidikan.
“Yang dikatakan Kepala Disnakerin betul, kita ditantang memotivasi peserta didik untuk mampu merubah fixed mindset menjadi growth mindset, tamatan sekolah kita harus siap menghadapi tantangan, selalu termotivasi untuk berproses menjadi orang yang berhasil,” tutur Yani.
Tidak hanya outbound, Rabu malam seusai sesi materi di hari kedua Bimtek, digelar BKK Idol Disnakerin 2022, semua perwakilan lembaga pendidikan wajib ber-karaoke menyanyi lagu bebas.
Setelah penjurian ketat, tampil sebagai juara 1,2, dan 3 berturut-turut Rifki Dwi Kurniawan (STIMIK), Rudiyanto yang tenar dengan nama Rudi Iteng (SMK Al Ikhlas), dan Bambang Andi (ABKI).***