Regional Pengusaha Dodol Keranjang Kota Tegal Jelang Hari Raya Imlek Diserbu Wisatawan

Pengusaha Dodol Keranjang Kota Tegal Jelang Hari Raya Imlek Diserbu Wisatawan

156
BERBAGI
Sumardiyono selaku pengusaha Dodol Keranjang menunjukan hasil produksinya yang siap jual dan siap dikonsumsi. Jum'at,06/01/2023
Advertisement

Berita Merdeka – Jelang Hari Raya Imlek tepatnya tanggal 22 Januari 2023 Kue Dodol Keranjang jadi incaran wisatawan untuk oleh-oleh sekaligus untuk di konsumsi langsung sambil merayakan hari raya Imlek yang digelar Klenteng TEK HAY KIONG Kota Tegal.

Seperti yang dialami Sumardhyono pengusaha pengrajin Dodol Keranjang ‘Sido Makmur’, di Jalan Belimbing Nomor 84, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegalsari,Kota Tegal, Jawa Tengah, yang merupakan maestro Dodol Keranjang Kota Tegal.

Sumardhyono selaku pengusaha menjelaskan pada jurnalis Berita Merdeka setiap tahun pesanan dodol keranjang ‘Sido Makmur’ ada peningkatan meski hanya beberapa persen, terutama dari luar kota. Tahun ini ada peningkatan paska pandemi sekitar 5 sampai 7 persen,pesanan paling banyak dari luar kota, seperti dari Semarang, Bandung, Jakarta dan Kota. Jum’at, 06/01/2023

Advertisement

Sementara untuk harga bahan baku terutama beras ketan dan gula dan bahan lain sedang mengalami kenaikan, untuk menstabilkan saya naikkan harga jual dari seribu sampai dua ribu naiknya tapi untuk takaran tetap tidak ada pengurangan.

Sumardhyono menambahkan saat diwawancara sudah menekuni usaha Dodol Keranjang meneruskan ibunya (Mindayani) yang sudah berjalan kurang lebih 37 tahun. Jelasnya.

Pengusaha Kue Khas Tegal Dodol Keranjang ‘Sido Makmur’ menambahkan usaha miliknya banyak diminati dari dalam maupun luar kota, karena mempertahankan rasa dan harga yang ekonomis. “Tanpa bahan pengawet atau campuran lainnya, hanya beras ketan, gula pasir dengan berbagai varian ada rasa coklat, vanilla (prambos), pandan dan original (ketan dan gula saja),”

Dodol Keranjang merupakan makanan musiman yang keluar sekali dalam setahun saat Imlek,tetntunya pekerjanya juga musiman. imbuhnya.

Sementara Sumardiyono selaku pengusaha mengajak mengunjungi sekaligus memberi paparan produksi pembuatan Dodol Keranajang ada sekitar 20 sampai 30 karyawan yang  sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing, ada yang membuat adonan, memasak adonan, mengaduk-aduk adonan, menuangkan adonan ke kaleng cetakan dan menata ke para-para untuk didinginkan.

“Pekerja antara 20 – 30 orang  yang setiap tahun selalu ikut kerja. Sementara  karyawan lainnya anak-anak tatangga sebelah rumah yang  kebetulan sedang menganggur saya ajak kerja yang intinya saling bekerja sama dengan yang lain”.

Memberi Sekilas kisah, dodol keranjang yang kenyal atau lengket, rasanya manis dan bentuknya bulat punya pilosofi, yaitu untuk mengeratkan hubungan persaudaraan, banyak rezeki Imbuhnya.

Dhyono begitu panggilan akrab Sumardhyono berharap pemerintah dapat menstabilkan harga bahan-bahan pokok sebagai dasar proses pembuatan Dodol Keranjang.

“Semua bahan setiap tahunnya kan terus mengalami kenaikan, maka hal itu berpengaruh terhadap harga jual yang tiap tahunnya mengalami kenaikan juga,” ujarnya.

Dodol Keranjang yang mempunyai nilai spiritual sebaiknya menjadi perhatian pemerintah juga bahwa kue Dodol Keranjang yang tidak semata-mata ansich bisnis tapi ada sisi sosial keagamaan.*(Zaenal)