Regional Guru PPPK di Kab Tegal Terpaksa Harus Bersabar dalam Penempatan Kerja

Guru PPPK di Kab Tegal Terpaksa Harus Bersabar dalam Penempatan Kerja

227
BERBAGI
Beberapa waktu lalu saat Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal A. Jafar (tengah) memimpin rapat.
Advertisement

Berita Merdeka – Puluhan PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Penempatan Kerja di Kabupaten Tegal terpaksa harus bersabar menunggu penempatan kerja meski sudah lolos passing grade PPPK.

Puluhan PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Penempatan Kerja tersebut terdiri dari guru yang mengajar di SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Tegal.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar membenarkan permasalahan tersebut. Dia meminta agar guru-guru PPPK itu bersabar.

Advertisement

Jafar menjelaskan, semula guru yang lolos passing grade saat seleksi PPPK di Kabupaten Tegal tahun 2021 sebanyak 1.530 orang.

Bagi guru yang lolos tersebut, Pemerintah Pusat menjanjikan akan mendapatkan penempatan. Atas janji tersebut, Pemkab Tegal mengajukan semua guru yang lolos passing grade ke Kemenpan RB.

“Informasi dari Kemendikbud selaku panselnas bahwa ada 66 guru yang batal mendapatkan penempatan. Padahal telah masuk passing grade, tapi beda tingkatan penempatan,” kata Jafar, saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Tegal, Rabu, 5 April 2023.

Dengan pembatalan itu, lanjut Jafar, tersisa sebanyak 1.464 orang. Mereka dipastikan sudah mendapatkan notifikasi penempatan.

Ternyata, dari jumlah guru yang telah mendapatkan notifikasi, sebanyak 22 orang dibatalkan penempatan kerjanya. Mereka kebanyakan guru honorer yang bekerja di sekolah swasta.

“Kenapa dibatalkan, karena ada penyanggah yang dilakukan oleh perorangan ataupun secara administasi. Intinya, mereka bukan batal menjadi PPPK, tapi batal penempatannya saja,” ujarnya.

Jafar menyebut, para guru itu berharap agar segera mendapatkan penempatan kerja. Sedangkan Kemendikbud menjanjikan akan memberikan penempatan kerja kepada mereka. Syaratnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal harus mengajukan kembali formasi PPPK.

“Jika Pemkab mengajukan ke Kemenpan RB, maka 22 guru itu akan menjadi prioritas yang mendapatkan penempatan kerja,” pungkasnya. (adv)