Berita Merdeka – Gerakan Literasi bagi anak-anak sejak usia dini menjadi fokus TBM Sakila Kerti sebagai bagian dari upaya persiapan menuju generasi emas di tahun 2045.
Taman Bacaan Masyarakat atau TBM Sakila Kerti Kota Tegal melalui Gerakan Literasi menjadi sebuah gerakan yang tidak semata-mata berorientasi pada pengenalan bacaan tetapi juga disertai dengan gambar-gambar sebagai bentuk akselerasi bacaan (teori) dwngan gambar sebagai implementasi imajinatif.
Maka menurut pendiri dan pengelola TBM Sakila Kerti, Dr. Yusqon, M.Pd, untuk menuju Indonesia dengan Generasi Emas di tahun 2045, dari sekarang sudah harus dipersiapkan konstruksi generasi sejak usia dini dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui Gerakan Literasi.
Sebab usia Indonesia yang ke 100 tahun, 1945 – 2045 nanti diharapkan sudah menjadi negara maju dan diisi para generasi yang saat sekarang sejak usia dini sudah dibentuk sebagai Generasi Emas.
Selain itu, generasi yang akan mengisi Indonesia Emas pada tahun 2045 adalah Generasi Emas yang juga disertai memiliki keimanan, berkarakter, dan kecerdasan yang diterapkanproses belajar mengajar PAUD setiap hari Sabtu dengan kurikulum baca dan dongeng.
TBM Sakila Kerti Kota Tegal adalah tempat pendidikan untuk pengasong Indonesia Emas pada tahun 2045, TBM Sakila Kerti satu satunya sekolah yang berdiri di Terminal dan Pesisir Laut.
“Saat memasuki usia satu abad, Namun, jika usia produktif itu tidak bener-benar disiapkan dari sekarang, maka kelebihan penduduk itu akan menjadi ‘masalah’. Tanpa bekal kecerdasan, kedisiplinan karakter, dan keterampilan, apa yang bisa diharapkan dari generasi mendatang,” ungkap Dr. Yusqon disela berlangsungnya kegiatan literasi siswa Sakila Kerti, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Ada 4 kelompok yang dilaksanakan dalam kegiatan proses belajar mengajar anak-anak usia dini seperti Kelompok Matahari, Kelompok Bulan, Kelompok Bintang Satu dan Bintang Dua.
Jumlah anak-anak dibawah binaan TBM Sakila Kerti sekira 200an anak baik yang ada di Terminal maupun di pesisir Laut Pantai Alam Indah.
TBM Sakila Kerti menerapkan kurikulum bahas Indonesia, Bahasa Inggris, Melukis, Wirausaha, Sastra, Teater, Musik, sebagai kurikulum wajib karena diharapkan agar siswa kedepan dapat mengikuti perubahan jaman.
“TBM Sakila Kerti merupakan wahana berkumpulnya supir, Nelayan pedagang asongan dan yang lainnya, yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka sangatl diperlukan berbagai pelajaran untuk menyambut Indonesia Emas.,” tutur Dr Yusqon.
Yusqon juga menambahkan masih tersisa 23 tahun untuk menuju Indonesia Emas 2045. Maka menurutnya, tidak boleh terlena, harus segera ‘berbenah’ untuk menyongsong masa tersebut.
“Pendidikan adalah ujung tombak untuk membentuk SDM yang berkualitas. Inti dari pendidikan adalah literasi. Bohong besar jika orang yang mengaku berpendidikan tapi nol literasi. Sekolah merupakan ‘ujung tombak’ membentuk ‘generasi literer’. Salah satu program pemerintah yang sangat ‘visioner’ adalah Gerakan Literasi Nasional (GLN),” tambahnya.
Dengan Gerakan Literasi Nasional (GLN) akan terbentuk masyarakat yang literat. Masyarakat yang berliterasi tinggi akan menciptakan bangsa yang kolaboratif, kritis, kreatif, komunikatif, dan kompetitif. Tutur Pendiri TBM Sakila Kerti Kota Tegal. (Anis Yahya)