Berita Merdeka – Sejumlah anak Punk yang sedang berkeliaran di perempatan trotoar Pasar Kejambon menyerang seorang petugas Satpol PP yang sebelumnya menegur untuk tidak mengganggu ketertiban umum dan diminta untuk keluar dari Kota Tegal.
Pada teguran pertama, gerombolan anak Punk itu bersedia menuruti himbauan Satpol PP. Namun sayangnya, pada teguran kedua, direspon oleh anggota Punk dengan menyerang secara fisik dan terjadi perkelahian tidak seimbang atau pengeroyokan terhadap seorang petugas Satpol PP Kota Tegal.
Melihat kejadian pengeroyokan oleh anak Punk seperti itu, salah seorang petugas Satpol PP langsung menghubungi anggota lainnya untuk melaporkan kejadian pengeroyokan yang menimpa temannya itu.
Ketika kekuatan menjadi seimbang, beberapa anggota Punk akhirnya langsung dapat diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP yang selanjutnya diserahkan ke kantor polisi.
Kronologis awal terjadinya pengeroyokan menurut Kasatpol PP Kota Tegal, Hartoto mengungkapkan pada beritamerdeka.co.id bahwa 2 anggotanya saat itu selesai donor darah di kantor PMI Kota Tegal.
Kedua petugas itu tidak mengenakan seragam atasan tapi memakai celana dan sepatu seragam Satpol PP. Saat perjalanan pulang itu keduanya petugas Satpol PP tersebut melihat anggota Punk masih berada dilokasi, sehingga ditegur untuk kali keduanya.
Namun teguran kedua itu bukannya diindahkan tapi anggota Punk malah menyerang petugas Satpol PP. Melihat situasi yang kurang menguntungkan, teman satunya menghubungi petugas Satpol PP lainnya hingga berdatangan dan melerai sekaligus mengamankan beberapa anggota Punk yang melakukan pengeroyokan.
“Anggota saya mau donor darah melihat anak punk di depan pasar kejambon, kemudian sudah dihimbau dan bersedia untuk pergi/keluar dari Kota Tegal,” beber Hartoto.
Setelah donor darah selesai, lanjut Hartoto, anggotanya lewat lokasi tempat keberadaan anak-anak Punk lagi dan menjumpai mereka masih berada ditempat.
“Kemudian mencoba untuk menghimbau kembali, namun malah terjadi hal yang seperti di video tersebut,” tambahnya.
Senada dengan pernyataan Kasatpol PP, menurut beberapa sumber dilokasi kejadian, anak-anak Punk tersebut yang bergerombol diduga dibawah pengaruh minuman alkohol sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dilingkungan itu.
Maka ketika dua orang anggota Satpol PP yang mau donor darah di PMI kebetulan melewati mereka, anggota Satpol PP itu menegur agar mereka tidak berada disitu dan menyuruh pergi keluar dari Kota Tegal (karena diduga anak-anak Punk itu dari luar kota). Mereka bersedia mengiyakan himbauan tersebut.
Namun ketika kedua anggota Satpol PP itu selesai donor darah dan kembali melewati lokasi yang sama, para anak Punk masih berada ditempat tersebut. Kembali keduanya menegur dengan himbauan untuk pergi keluar dari Kota Tegal.
Namun diduga anak-anak Punk itu salah paham karena kedua anggota Satpol PP usai donor darah tidak mengenakan baju seragamnya meski celana dan sepatu lars masih seragam Satpol PP. Maka terjadilah peristiwa pengeroyokan.
Setelah itu salah seorang dari petugas Satpol PP tadi menghubungi temen-temannya yang akhirnya sejumlah Satpol PP meluncur ke lokasi kejadian.
“Pelakunya kayanya melarikan diri, teman-temannya aja yang ketangkep,” kata sumber tadi. (Redaksi Berita Merdeka)