Berita Merdeka – Pj Walikota Tegal Dadang Somantri membuka kegiatan Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) Calon Dewan Pengawas atau Dewas PDAM Tirta Bahari Kota Tegal yang bertempat di Hotel Noormans, Srmarang, Jumat, 30 Agustus 2024.
Dadang Somantri berharap dengan Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Dewan Pengawas atau Dewas PDAM Tirta Bahari Kota Tegal, dapat menghasilkan Dewas yang memiliki kompetensi dan kemampuan enterpreneur terbaiknya.
“Saya inginnya lebih baik lagi. Hal ini agar supaya angka 46 persen yang belum terlayani bisa dengan cepat dipenuhi,” ujar Dadang Somantri usai membuka Uji Kelayakan dan Kepatutan atau UKK Dewas PDAM Tirta Bahari Kota Tegal.
Seleksi Dewan Pengawas PDAM Tirta Bahari Kota Tegal Diduga Ada Intervensi
Disampaikan juga oleh Dadang bahwa PDAM Tirta Bahari Kota Tegal merupakan salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tegal yang kegiatan usaha utamanya adalah penyediaan air minum untuk masyarakat.
Untuk itu, agar kinerja perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka harus diisi dengan pengurus maupun SDM yang berkompeten dan berintegritas, termasuk Dewan Pengawas.
Lebih lanjut Dadang menyampaikan, seleksi untuk pengisian jabatan Dewas Perumda Air Minum Tirta Bahari, menurutnya dalam rangka memenuhi Good Coorporate Governance (GCG) atau Tata Kelola perusahaan yang baik, dimana sebenarnya tidak boleh ada jabatan kosong apalagi jabatannya hanya sementara.
Pj Walikota Tegal Harusnya Tahan Diri Selenggarakan Seleksi Dewan Pengawas PDAM Tirta Bahari
“Itu harus segera diisi, dan kekosongan itu sudah cukup lama kosong, dan di dalam Keputusan Wali Kota sebelumnya juga sudah diamanahkan bahwa harus dilakukan seleksi terbuka,” ujar Pj. Wali Kota Tegal.
Dadang menambahkan bahwa beberapa waktu yang lalu, sebelum melakukan seleksi, pihaknya sudah berkomunikasi dengan BPK dan mendapatkan informasi apa yang ada di dalam Perumda Tirta Bahari.
Dari catatan BPK, secara aspek administrasi dan pengelolaannya sudah bagus, namun dari aspek operasionalnya harus lebih didorong. Hal tersebut disebabkan masih ada potensi yang harus terus dikembangkan.
“Layanan Perumda Tirta Bahari kepada masyarakat saat ini baru 54 persen, ini berarti ceruk pasar masih sangat tinggi. Sementara ada sumber air yang hilang atau kebocoran begitu besar yakni masih 39 persen,” ujar Dadang.
Menurutnya, kehilangan tersebut jika dihitung secara ekonomi angka itu bisa berkali-kali dari deviden yang bisa diterima.
Dadang menyampaikan jika Perumda Tirta Bahari bisa segera menggarap masyarakat yang belum menggunakan air minum, maka dapat membantu mengurangi pengambilan air tanah.
Pengambilan air tanah menjadi perhatian karena interupsi air laut ke daratan di Kota Tegal saat ini sudah cukup memprihatinkan yakni sejauh 1,5 km dan bahaya dalam jangka panjang adalah terjadinya penurunan permukaan tanah.
Sementara itu, UKK yang dilaksanakan oleh Lembaga Profesional yaitu PT Utama Karya Indonesia diikuti oleh tujuh calon yang lolos seleksi administrasi yang terdiri dari tiga calon dari Independen dan empat calon dari (Aparatur Sipil Negara) ASN lingkungan Pemerintah Kota Tegal.
Sedangkan untuk tahapan seleksi Dewan Pengawas, paling sedikit meliputi: Seleksi Administrasi, UKK, dan Wawancara Akhir. (***)