Berita Merdeka – Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Dedy – Iin kembali mendapatkan simpati dari masyarakat yang menghendaki Dedy Yon Supriyono yang kali ini berpasangan dengan Hj Tazkiyyatul Muthmainnah untuk kembali memimpin Kota Tegal periode 2024 – 2029.
Masyarakat yang terhimpun dari ratusan anggota relawan Brigjen TNI (Purn) Bambang Irianto, S.Sos mendeklarasikan dukungannya bagi kemenangan Paslon Walikota dan Wakil Walikota Tegal Dedy – Iin bertempat di DJ Inn Hotel, Jl. Karimunjawa, Mintaragen, Tegal Timur, Kamis, 26 September 2024.
Pada sambutannya, Bambang Irianto mengatakan bahwa untuk memutuskan dukungannya terhadap paslon Dedy – Iin, memerlukan waktu yang cukup lama dengan perenungan.
Menurut Bambang, sebelum memutuskan dukungannya terhadap paslon Dedy – Iin, dirinya pernah menyampaikan terhadap kepemimpinan Dedy Yon Supriyono, bahwa semasa periode pertama kepemimpinan Dedy Yon yang menjadi persoalan adalah masalah etika.
Hal itu pernah disampaikannya dihadapan ayahanda Dedy Yon Supriyono, Dr H Muhadi Setiabudi, bahwa kelemahan putranya masa lalu itu persolan etika.
Karena Dedy Yon berkomitmen akan mengevaluasi , masih menurut Bambang, dan akan melakukan perbaikan pada kelemahan tersebut serta melanjutkan hal-hal terbaiknya pada masa pemerintahannya yang lalu, maka ia putuskan mendukung paslon Dedy – Iin pada periode 2024 – 2029.
Bambang menilai Dedy Yon Supriyono dianggap merupakan sebagai anak yang patuh dan hormat pada orang tuanya dan hal menjadi salah satu pertimbangannya dalam menentukan pilihannya serta membawa gerbong relawannya untuk mendukung paslon Dedy Yon yang akan bersama Tzkiyyatul Muthmainnah melanjutkan periode kedua pemerintahannya.
Didalam dunia militer kata Bambang, ada istilahnya Medan Tritis yaitu suatu medan yang ketika kita bisa menguasai maka kita akan mendapatkan keuntungan dari situasi itu.
“Nah medan tritis dari mas Dedy itu adalah ayahandanya. Makanya saya harus ketemu yang kata mas Dedy istilahnya dengan “pawangnya” dan pawangnya mas Dedy ya ayah bundanya itu,” ungkapnya.
Bambang Irianto sendiri pada awalnya sempat mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota Tegal namun tidak sempat mendapatkan rekomendasi dari induk partainya yaitu Golkar.
Namun baginya, berkontribusi turut berbakti kepada negara dan bangsa (Kota Tegal) tidak mesti harus menjadi pemimpin, tapi bisa terus berbuat untuk bicara kebenaran bagi daerahnya.
“Maka kalau asal pilih pemimpin, asal toblos, kasihan nanti masyarakat Tegal mau dibawa kemana,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan keberaniannya mengambil sikap mendukung paslon yang tidak searah dengan partai Golkar yang mendukung paslon lain, Bambang Irianto menjelaskan bahwa sikapnya itu harus dipisahkan dengan posisi jabatannya dalam struktur partai.
“Perlu dipahami dulu yah, saya bunyinya hanya relawan BI (Bambang Irianto) tidak ada kapasitasnya sebagai yang berkaitan dengan organisasi partai tapi pribadi relawan BI, tidak ada kaitannya dengan partai, jadi harus dipisahkan bahwa saya tidak bicara soal struktural partai,” tegasnya.
Deklarasi Relawan Brigjen TNI (Purn) Bambang Irianto, S.Sos menjadi lebih istimewa dengan kehadirin “medan tritis”nya Dedy Yon Supriyono yaitu Dr.(HC) H. Muhadi Setiabudi yang dalam setiap kesempatannya selalu menitipkan pesan pada anandanya Dedy Yon Supriyono untuk tidak korupsi sebagai kepala daerah.
“Insya Allah mas Dedy dalam hal keuangan tidak dalam kekurangan. Jadi sekali lagi saya berpesan jangan pernah korupsi… jangan pernah korupsi… jangan pernah korupsi,” pesan H Muhadi Setiabudi.
Menurutnya, karena kecintaan anak laki-laki satu-satunya itu pada Kota Tegal, maka H Muhadi Setiabudi yang menyayangi dengan sepenuh hati anaknya itu untuk merealisasikan cita-citanya yang ingin memajukan Kota Tegal. (Anis Yahya)