Pendidikan Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal Gelar Haul Simbah KH. Arwani Amin...

Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal Gelar Haul Simbah KH. Arwani Amin Sa’id Ke – 31

57
BERBAGI
Peringatan Haul Simbah KH. Arwani Amin Sa'id ke-31, Simbah Nyai Hj. Naqiyyul Khod ke-14, Ibu Nyai Hj Noor Ishmah Ulin Nuha ke-4 di Aula Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an 5 Tegal, Jl. Garuda, Tarub Kabupaten Tegal, Sabtu 26 Oktober 2024
Advertisement

Berita Merdeka – Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal selenggarakan Peringatan Haul Simbah KH. Arwani Amin Sa’id ke-31, Simbah Nyai Hj. Naqiyyul Khod ke-14, Ibu Nyai Hj Noor Ishmah Ulin Nuha ke-4 di Aula PTYQ, Jl. Garuda, Tarub Kabupaten Tegal, Sabtu 26 Oktober 2024.

Acara haul dihadiri segenap civitas akademika Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal dari tingkat SMP dan SMA serta para ustadzah maupun pengasuh PTYQ 5 Tegal serta para kyai.

Pembukaan peringatan Haul Simbah KH. Arwani Amin Sa’id ke-31, Simbah Nyai Hj. Naqiyyul Khod ke-14, Ibu Nyai Hj Noor Ishmah Ulin Nuha ke-4, diawali dengan Mauidzoh hasanah dan doa khataman Al-Qur’an oleh beberapa ustadzah Halaqoh Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an Al- Islami Lebaksiu, Kabupaten Tegal KH. Ubaidillah Mahfudz
Advertisement

Sebagai pengisi tausiyah tunggal, KH. Ubaidillah Mahfudz, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an Al- Islami Lebaksiu, Kabupaten Tegal tentang sejarah atau latar belakang ketokohan Simbah KH. Arwani Amin Said yang menurutnya merupakan sosok alim yang sangat alim bahkan sebelum hafal Al-Qur’an, KH. Arwani sosok yang sudah alim.

“Ki Arwani itu sebelum menghafalkan Al-Qur’an, beliau sudah alim dan beliau datang ke pondoknya Ki Munawwir dalam rangka menghantarkan adiknya untuk menghafalkan Al-Qur’an,” ujar KH Ubaidillah Mahfudz dalam mengawali tausiyahnya.

Beberapa literatur mencatatkan bahwa KH. M. Arwani Amin Said lahir pada hari Selasa Kliwon pukul 11.00 siang tanggal 15 Rajab 1323 H bertepatan dengan 5 September 1905 M di Desa Madureksan kampung Kerjasan Kota Kudus Jawa Tengah. Ia merupakan putra dari pasangan H. Amin Said dan Hj. Wanifah.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an Al- Islami Lebaksiu, Kabupaten Tegal KH. Ubaidillah Mahfudz (tengah)

H. Amin Sa’id sebagai pedagang kitab yang menempati bagian depan rumahnya yang terletak di perempatan Menara, ±100 meter sebelah selatan masjid Menara Kudus,dengan nama toko kitab nama depannya sendiri, yaitu toko kitab “Al Amin”.

Toko kitab sekaligus merangkap sebagai rumah tinggal itu masih ada sampai hari ini dan pengelolaannya sekarang ditangani oleh H. Abdul Muqsith, salah seorang adik Arwani.

Kalua dahulu H. Amin Sa’id hanya menjual kitab-kitab, maka kini H. Abdul Muqsith melengkapinya dengan buku-buku, alat tulis dan mesin photocopy.

PTYQ Tegal Buka PSB Siapkan Generasi Qurani dengan Pembelajaran Kitab Kuning

Dari ke 12 putra H. Amin Sa’id ada 3 orang yang sangat menonjol : Arwani (anak ke 2), Farkhan (anak ke 3) dan Ahmad Da’in (anak ke 7). Ketiga-tiganya hafal al-Qur’an. Yang pertama kali hafal dari ketiga bersaudara ini adalah Ahmad Da’in. Usia Ahmad Da’in ketika ia hafal al-Qur’an tergolong masih sangat muda, yaitu ± 9 tahun. Kemudian disusul oleh Arwani dan Farkhan.

Mbah Arwani Kudus melepas masa lajangnya dengan menikahi Ibu Nyai Hj. Naqiyul Khod pada tahun 1935 M, pada saat itu status mbah Arwani adalah seorang santri dari pondok pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.

Ibu Naqi adalah putri Kudus, yang kebetulan cucu dari guru atau kiainya sendiri yaitu KH. Abdullah Sajad.

Dari pernikahannya dengan Ibu Naqiyul Khod ini, KH. M. Arwani Amin diberi 2 putri dan 2 putra. Putri pertama dan kedua beliau adalah Ummi dan Zukhali (Ulya), namun kedua putri beliau ini meninggal dunia sewaktu masih bayi.

Yang tinggal sampai kini adalah kedua putra beliau yang kelak meneruskan perjuangan KH. M. Arwani Amin dalam mengelola pondok pesantren yang didirikannya. Kedua putra beliau adalah KH. Mc. Ulinnuha Arwani (Gus Ulin) dan KH. Ulil Albab Arwani (Gus Bab).

Dalam menahkodai pesantren itu, mereka dibantu oleh KH. Muhammad Manshur. Salah satu khadam KH. M. Arwani Amin yang kemudian dijadikan sebagai anak angkatnya.

Beberaoa guru yang mendidik KH. M. Arwani Amin diantaranya adalah KH. Abdullah Sajad (Kudus), KH. Imam Haramain (Kudus), KH. Ridhwan Asnawi (Kudus), KH. Hasyim Asy’ari (Jombang), KH. Muhammad Manshur (Solo), KH. M. Munawwir (Yogyakarta) dan beberapa guru lainnya.

KH. M. Arwani Amin dikaruniai kecerdasan dan minat yang kuat dalam menuntut ilmu dimana pada masa remajanya dihabiskan untuk menuntut ilmu mengembara dari satu pesantren ke pesantren lainnya.

Tidak kurang dari 39 tahun hidupnya dihabiskan untuk menuntut ilmu dari kota ke kota yang dimulai dari kotanya sendiri Kudus. Kemudian dilanjutkan ke Pesantren Jamsaren Solo, Tebuireng Jombang, Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dan diakhiri di Pesantren Popongan Klaten.

Hasilnya, pada tahun 1393 H./1979 M, ia membangun pondok pesantren yang diberi nama qur’an-kudus Yanbu’ul Qur’an yang berarti Sumber al-Qur’an. Pondok pesantren ini kemudian berkembang menjadi pondok huffadz terbesar yang ada di kota Kudus.

Santrinya tak hanya dari kota Kudus, tetapi dari berbagai kota di Nusantara. Bahkan, pernah ada beberapa santri dari luar negeri seperti negeri Malaysia dan Brunei Darussalam.

Kini, Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an berkembang pesat menjadi pondok modern diberbagai kota seperti diantaranya Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Kabupaten Tegal tepatnya di Jl. Garuda, kecamatan Tarub, dengan pengembangan sekolah pada tIngkat SMP dan SMA yang jumlah siswanya sekira 600an pelajar putri atau santriyah dan berjalan cukup baik dan lancar.

Badeuzaman, MSI Kepala Sekolah SMP Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal

“”Alkhamdulillah karena kita konsepnya modern dari fasilitasnya, tenaga pendidiknya semua qualified termasuk guru-guru muda dalam penguasaan IT sudah dapat,” ujar Badruzaman, MSI Kepala Sekolah SMP Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 5 Tegal pada beritamerdeka.co.id, Sabtu, 26 Oktober 2024. (Anis Yahya)