Berita Merdeka – Walikota Tegal periode 2019 – 2024 H. Dedy Yon Supriyono, SE.,M.M dalam satu kesempatan menyampaikan pengakuannya semasa dirinya menjabat dalam acara Pentas Seni dan Dualog Kebudayaan yang digelar Dewan Kesenian Kota Tegal di Teater Arena, Taman Budaya Tegal, Jl. Kol Sugiono, Kota Tegal, Minggu, 3 November 2024.
Dedy Yon Supriyono yang kini kembali mencalonkan diri lagi sebagai Walikota Tegal periode 2024 – 2029 berpasangan dengan Iin Tazkiyyatul Muthmainnah menjawab beberapa pertanyaan moderator Suriali Andy Kustomo yang juga Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.
Dedy Yon Supriyono menyampaikan satu dari beberapa yang menjadi rencananya ketika dirinya terpilih sebagai Walikota Tegal untuk dilakukan, misalkan terkait Kantor Sekretariat Dewan Kesenian itu sendiri yang akan ditempatkan di gabungan SD 8 dan SD 5 setelah nantinya direnovasi.
“Untuk kantor sekretariat Dewan Kesenian diharapkan bisa kita renovasi di SD 8 yang regrouping dengan SD 5, itu mau direnovasi total untuk Dewan Kesenian,” ujar Dedy Yon.
Selain memfasilitasi kantor sekretariat Dewan Kesenian, dirinya juga berkomitmen menyediakan semacam anjungan Taman Budaya yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat bermalamnya para budayawsn, sastrawan atau pelaku seni dari luar kota ketika berkunjung di Kota Tegal.
Selain itu, menurut Dedy anggaran untuk Dewan Kesenian Kota Tegal semasa dirinya sebagai Walikota dari Rp200 juta menjadi Rp400 juta kemudian sekarang setelah dirinya tidak menjabat, ternyata turun kembali menjadi Rp200 juta.
“Karena memang kemarin (DKT) itu vakum, karena tidak aktif, karena laporan pertanggungjawabannya sebelum pak Yono Daryono, karena aturannya begitu, masa teansisi pak Yono Daryono ini sudah baik, dari 200 anggarannya naik menjadi 400 juta,” tambahnya.
Setelah dirinya tidak menjabat, anggaran kembali menjadi Rp200 juta, secara berseloroh Dedy mengatakan mungkin karena dirinya sudah tidak mengawal lagi sebagai Walikota Tegal.
Gagasan menarik bagi para pelaku seni terutama yang terhimpun dalam pengelolaan Dewan Kesenian Kota Tegal bahwa Dedy Yon akan mengalokasikan dana stimulan yang diperuntukkan bagi para pelaku seni ketika harus keluar kota untuk memenuhi undangan.
“Kurang lebih 200 juta untuk kegiatan dalam satu tahun. Kita harapkan agar ketika dari elemen apapun kegiatan seni keluar kota sudah tidak jadi kendala untuk akomodasi para pelaku seni,” kata Dedy.
Calon Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono menyatakan bahwa kunci keberhasilan didalam pembangunan Kota Tegal adanya peran serta manusia dan budayanya. Karena bagaimanapun, kesenian dan kebudayaan menurutnya, merupakan benteng terakhir pemersatu bangsa dan negara.
“Kami mengajak kepada seluruh budayawan dan juga para sastrawan, seniman seniwati maupun seluruh pelaku seni bagaimana (memikirkan) kesenian dan kebudayaan Kota Tegal harus semakin maju,” terang Dedy Yono.
Untuk memajukan kesenian dan kebudayaan Kota Tegal, dalam perspektif Dedy Yon membagi dalam 3 hal tradisi, budaya dan kesenian. Tradisi dikatakan Dddy upaya, merawat, menjaga dan melestarikan tradisi di Kota Tegal seperti tradisi Sedekah Bumi atau Ruwatan di kecamatan Margadana, dan didaerah Muarareja, kelurahan Tegalsari, Tegal Barat ada tradisi Sedekah Laut yang didalamnya terdapat ritual-ritual seperti wayangan, sembur kerbau dan Larungan.
“Selain itu Kota Tegal terkenal juga dengan khaul, Rolasan yang selama ini kita tetap menjaga tradisi itu. Kota Tegal menjadi. Barometer untuk wilayah Jawa Tengah bagian barat khususnya pantura barat, Kota Tegal punya kesenian dan kebudayaan yang khas dengan Tegal. Tentunya kita mengajak bagaimana, kesenian-kesenian yang ada di Kota Tegal untuk tetap dijaga dan dilestarikan. (Anis Yahya)