Berita Merdeka – Ali Mashuri semasa periode DPRD Kota Tegal 2019 – 2024 masih sebagai staf fraksi yang selalu mendampingi anggota dewan, kini ia didampingi sebagai anggota DPRD Kota Tegal periode 2024 – 2029 saat menggelar Reses perdananya bertempat di Rumah Aapirasi Jl. KH Zaenal Arifin 21, Panggung Kota Tegal, Sabtu, 14 Desember 2024.
Maka tak salah perjuangan dan pengorbanan Ali Mashuri masuk dalam ungkapan Man Jadda Wa Jadda atau siapa yang bersungguh-sungguh akan menuai hasil atau dalam bahasa Pramudya Siapa menabur angin akan menuai badai.
Ali Maahuri menemukan antitesa dari perjuangan dan pengorbanan dan kini pada Reses perdananya yakni Reses Masa Persidangan I 2024/2025 Ali Mashuri sebagai anggota DPRD Kota Tegal berlangsung dengan tingkat kehadiran konstituen nyaris 100 persen, sebagian besar yang berdomisili dilingkungan RW 3 dan RW 4 kelurahan Panggung Kota Tegal.
Reses Masa Persidangan I 2024 / 2025 Ali Mashuri turut dihadiri Anggota DPR RI dari Komisi VIII, DR H. Abdul Fikri Faqih yang menyatakan dirinya siap berkolaborasi dengan anggota DPRD untuk membawa aspirasi dari DPR RI khususnya di Kementerian Sosial dan Kementerian agama kedaerah.
Ali Mashuri berharap doa dari konstituen khususnya atau masyarakat Kota Tegal pada umumnya agar dirinya dapat menjaga amanah sebaik-baiknya dalam memperjuangkan aspirasi sebagai katalisator masyarakat dengan pemerintah Kota Tegal.
“Saya mengharapkan doa yang tulus dari warga dan tentunya dari seluruh masyarakat agar kami di DPRD bisa menjaga amanah ini dengan sebaik-baiknya memperjuangkan aspirasi dari masyarakat dan menjadi bagisn yang menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengsn pemerintah Kota Tegal,” ujar Ali Mashuri.
Ali Mashuri bersyukur acara dapat berjalan dengan baik dan lancar meski Kota Tegal diguyur hujan cukup lebat namun pesan-pesan dapat tersampaikan ke masyarakat dan juga aspirasi masyarakat dapat tertampung untuk selanjutnya memastikan aspirasi masyarakat dapat diakomodasi dalam kebijakan dan program kerja pemerintah daerah
“Alkhamdulillah walaupun diguyur hujan, reses berjalan dengan lancar dan dihadiri hampir seratus persen dari undangan yang kami sebar. Rata-rata yang hadir adalah warga RT 1, 2 dan RT 6 disekitar lingkungan RW 3 dan 4 yang menjadi lumbung suara terbanyak peroleh suara di pileg 2024,” ungkap Ali pada beritamerdeka.co.id
Pada sesi tanya jawab, beberapa pertnyaan maupun usulan dengan permasalahan yang dihadapi warga dilingkungannya masing-maaing sempat mencuat seperti Yuni dari RW 9 yang mengalami permasalahan krisis air PDAM yang sudah 2 bulan terakhir tidak keluar.
Pertanyaan kedua terkait air sumur yang berubah rasa menjadi asin dimana warga menduga akibat adanya kemunculan gorong-gorong yang airnya dimungkinkan meresap ke sumur-sumur warga, hal ini menurut Ali sudah pernah dikomunikasikan dengan pihak DPUPR bidang pengairan yang ternyata hal itu merupakan wewenang Pusdataru (dulu PSDA) Pemali – Comal Provinsi Jawa Tengah.
“Saya minta agar DPUPR meneruskan permasalahan ini kepada provinsi (Pusdataru Pemali – Comal) supaya ada tindak lanjut dari provinsi,” jelas Ali.
Senada dengan Penanya Yuni, ada juga Murtiningsih dari RW 5 yang mengalami air sumurnya asin meski lokasi cukup jauh dari pantai. Terakhir Doni mewakili komunitas Disabilitas Tegal Bahari yang menyampaikan apresiasinya pada PKS atas PIP yang disebutkannya memang yang sibutuhkan warga Kota Tegal khususnya bagi komunitas disabilitas.
“Saya mengalokasikan anggaran pokir untuk 2025 nanti ada kegiatan untuk disabilitas pada kegiatan Hari Disabilitas internasional,” jelasnya.
Sementara anggota DPR RI dari Komisi VIII DR H Abdul Fikri Faqih menyampaikan bahwa terkait kepindahan dirinya dari Komisi X ke Komisi VII tak perlu dikhawatirkan karena program-program pemerintah pusat bisa dibarter semisal ia pernah membawa aspirasi SPS yang ada di komisi V dari Dapil Papua dimana disana program Bedah Rumah tidak terlalu dibutuhkan masyarakat maka kemudian ditukar dengan program PIP.
Barter seperti itulah yang nantinya di periode yang akan datang, walaupun dirinya di Komisi VIII, program PIP akan terus diperjuangkan karena kemanfaatannya yang sudah dirasakan di Kota Tegal. (Anis Yahya)