Skip to content
Berita Merdeka

Berita Merdeka

Lugas – Tegas – Independen

Primary Menu
  • Beranda
  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Hukum Kriminal
  • Pendidikan
  • Ekonomi Bisnis
  • Otomotif
  • Olah Raga
  • Wisata Kuliner
  • Lainnya
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
  • Berita Utama
  • Hukum Kriminal
  • Nasional

Tragedi 12 Mei 1998: Titik Balik Reformasi Indonesia

Zaskia Wulandari 12 Mei 2025
Tragedi 12 Mei 1998: Titik Balik Reformasi Indonesia. (iStock)

Beritamerdeka.co.id – Tragedi 12 Mei 1998 merupakan salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah Indonesia modern yang menandai puncak dari gerakan reformasi. Peristiwa ini terjadi di Universitas Trisakti, Jakarta, di mana empat mahasiswa gugur akibat tembakan aparat keamanan saat menggelar aksi damai menuntut reformasi menyeluruh terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.

 

Latar Belakang 

Menjelang Mei 1998, Indonesia mengalami krisis multidimensi: krisis ekonomi akibat dampak krisis moneter Asia 1997, ketidakstabilan politik, inflasi tinggi, dan meningkatnya pengangguran. Rakyat Indonesia, terutama mahasiswa, menuntut reformasi total, termasuk mundurnya Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun.

 

Peristiwa Trisakti

Pada 12 Mei 1998, ribuan mahasiswa Universitas Trisakti dan masyarakat sipil melakukan aksi damai di kampus mereka di Grogol, Jakarta Barat. Tuntutan mereka adalah turunnya harga-harga kebutuhan pokok dan pengunduran diri Soeharto. Aksi itu awalnya berlangsung damai hingga sore hari, ketika aparat keamanan (gabungan Polri dan ABRI) mulai melakukan tindakan represif.

Sekitar pukul 17.15 WIB, aparat menembaki para mahasiswa yang berada di dalam kampus. Empat mahasiswa gugur akibat tembakan peluru tajam, yaitu:

  1. Elang Mulia Lesmana (1978–1998)
  2. Heri Hertanto (1977–1998)
  3. Hafidhin Royan (1976–1998)
  4. Hendriawan Sie (1975–1998)

Belasan mahasiswa lainnya terluka. Kematian mereka memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh Indonesia, dan menjadi momentum yang mempercepat runtuhnya rezim Orde Baru.

 

Dampak dan Warisan

Hanya sembilan hari setelah tragedi itu, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya. Tragedi Trisakti menjadi simbol perjuangan mahasiswa dan rakyat untuk demokrasi dan keadilan.

Hingga kini, kasus penembakan mahasiswa Trisakti belum sepenuhnya terselesaikan. Berbagai pihak, termasuk Komnas HAM, telah menyatakan bahwa peristiwa ini termasuk pelanggaran HAM berat, namun belum ada satu pun pelaku yang diadili secara tuntas. ***

 

Sumber Referensi:

Komnas HAM. Laporan Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat Tragedi Trisakti.

 

 

 

Tags: 1998 Krisis Moneter Tragedi 12 Mei 1998 Tragedi Trisakti Trisakti

Continue Reading

Previous: Mengusut Kecurangan Biro Haji: Ibadah Suci Jangan Dikotori Kepentingan Duniawi
Next: Hipotermia: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Berita Lainnya

Semarak Bhayangkara ke-79 Polres Tegal
  • Berita Utama

Semarak Bhayangkara ke-79, Ribuan Peserta Olahraga Bersama Polres Tegal Padati Lapangan Aspol Kalibliruk

Ade Windiarto 28 Juni 2025
IMG-20250628-WA0105
  • Berita Utama

Kembangkan UMKM Dengan Menggelar Jateng Fair 2025, Begini Pesan Gubernur

Zaenal Arifin 28 Juni 2025
IMG-20250628-WA0065
  • Berita Utama

Puluhan Santri TPQ Al Hikmah Kota Tegal Ikuti Haflah Khotmil Qur’an ke-24

Zaenal Arifin 28 Juni 2025

Kategori Berita

  • Nasional
  • Regional
  • News
  • Pilihan Editor
  • Hukum Kriminal
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Otomotif
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Wisata dan Kuliner
  • Seni & Budaya
  • Opini
  • Lainnya

BeritaMerdeka.co.id
Diterbitkan oleh
PT. Wahana Berita Merdeka
SK Kemenkumham Nomor: AHU-0043858.AH.01.01.Tahun 2022
Akta Notaris Nomor 19 Tanggal 30 Juni 2022

  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami

Media Sosial
Facebook - Ikuti
YouTube - Ikuti
TikTok - Ikuti

Copyright © Beritamerdeka.co.id 2025 | MoreNews by AF themes.