Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo
Beritamerdeka.co.id – Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal Noviyanto Utomo mengatakan tujuan diselenggarakan penandatanganan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) adalah untuk mendukung pemerintah daerah dalam upaya mempercepat akses keuangan seluas luasnya terhadap produk produk keuangan dan informasi masalah keuangan
Rapat pleno TPKAD tahun 2025 dihadiri oleh kepala daerah se Eks Karesidenan Pekalongan, diantaranya Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, Sekda Kabupaten Brebes Wurja, Bupati Tegal Ischak Maulana , Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, dan Bupati Pekalongan Dr.Hj.Fadila Arafiq. Acara berlangsung di Premier Hotel Tegal Selasa (18/6/2025).
.
Noviyanto menjelaskan dengan adanya tim percepatan akses keuangan daerah ini diharapkan kedepan bisa meningkatkan perekonomian khusunya di wilayah eks karesidenan Pekalongan.
Acara ini juga diharapkan bisa meningkatkan pemahaman tentang inklusi dan literasi jasa keuangan.
‘ Kalau inklusinya dengan penggunaan produk produk keuangan meningkat, pada tahun 2024 misalnya , dari 75.02 naik menjadi 80.51 pada 2025. Jelas Noviyanto. Begitu juga index literasi keuangan pun meningkat 1.46 Prosen artinya ketika masyarakat ditanya soal jasa keuangan apa itu deposit , asuransi itu apa, artinya hanya 66 orang yang paham tentang penggunaan jasa keuangan.
Yang dikhawatirkan kata Novi, ketika masyarakat menggunakan jasa keuangan tapi tidak memahami hak dan kewajibannya. ‘ Kalau bisa imbang pemahaman antara mereka yang menggunakan pruduk-produk keuangan.’ Tandas Novi.
Ada tiga hal yang disepakati dalam rapat pleno TPKAD di Kota Tegal diantaranya, ada gencar gerakan nasional cerdas penggunaan keuangan, seperti memberikan edukasi dan literasi terhadap masyarakat.
Adapun Mekanismenya kata Novi tiap daerah berbeda mengikuti tren isu yang terkait jasa keuangan di daerah masing-masing, misalnya investasi bodong, kridit pembiayaan lewat rentenir, karena di sejumlah daerah masih ada sehingga Pemda harus bersinergi dengan BPR yang menyalurkan kredit. ‘ jelas Noviyanto.
Program yang perlu dikembangkan lagi adalah ‘ Kejar ‘ satu rekening satu pelajar ‘ Saya tidak ingin lagi kejadian, siswa sudah lulus uangnya tidak ada karena ada yang pakai, tapi kalau dia punya rekening sendiri gampang, setelah lulus bisa digunakan studi tour atau biaya melanjutkan belajar misalnya dan sebagainya.
Noviyanto mengingatkan agar setiap pelajar yang menabung di sekolah harus menggunakan rekening sendiri- sendiri
Diharapkan dengan rapat pleno TPKAD, peningkatan inklusi dan literasi keuangan bisa dipahami oleh masyarakat itu sebabnya OJK Tegal minta kerjasamanya dengan pemerintah daerah tiga hal yang sudah disepakati oleh TPKAD bisa dijalankan dengan baik.***