
Beritamerdeka.co.id – Di tengah semilir angin sore dan senyum penuh harapan, mahasiswa STKIP NU Tegal menyambut anak-anak Panti Asuhan Manunggal Slawi dalam sebuah kegiatan bertajuk “Pelatihan dan Kebersamaan”.
Kegiatan ini tak hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga ruang hangat untuk membangun ikatan kemanusiaan dan mempererat empati antar generasi.
Acara dimulai sejak pagi hari di halaman panti yang disulap menjadi area aktivitas sosial. Anak-anak dan mahasiswa berkumpul dalam lingkaran besar, membuka acara dengan doa bersama serta sambutan dari perwakilan kampus dan pengurus panti, pada Selasa 24 Juni 2024.
Keceriaan pun langsung menyelimuti lokasi ketika tim KSR PMI Unit STKIP NU Tegal mulai menjalankan pemeriksaan kesehatan. Satu per satu anak diperiksa dengan penuh perhatian-tekanan darah, suhu tubuh, dan edukasi kesehatan dasar diberikan secara interaktif, membuat anak-anak merasa nyaman dan diperhatikan.
Tak hanya itu, pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) turut diberikan dengan demonstrasi langsung yang sederhana dan mudah dipahami, menjadikan anak-anak paham bagaimana bersikap jika menghadapi situasi darurat.
Setelah itu, suasana berubah menjadi lebih kreatif dan eksploratif dalam sesi pelatihan membuat bucket bunga. Mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Informatika, Pendidikan Ekonomi, dan Bimbingan Konseling bergantian membimbing anak-anak menyusun bunga dalam wadah cantik. Warna-warni bunga plastik berpadu dengan semangat gotong-royong menciptakan suasana yang hidup dan penuh tawa.
Tak kalah seru, area bermain panti disulap menjadi lapangan mini untuk lomba futsal, yang dipandu oleh UKM Olahraga STKIP NU Tegal. Sorakan dan semangat kompetisi terdengar bersahut-sahutan, mengiringi langkah lincah para pemain cilik dan mahasiswa yang tergabung dalam tim campuran.
Selanjutnya, panggung sederhana dengan latar kain warna-warni menjadi tempat digelarnya lomba menari bersama, yang dikurasi dengan apik oleh UKM Seni Budaya “Saung Ijo”. Gerakan gemulai berpadu keceriaan menciptakan harmoni budaya dan sukacita.
Sebagai penutup, seluruh peserta berkumpul di bawah tenda utama untuk mengikuti sesi refleksi. Di sini, mahasiswa menyampaikan kesan-pesan, disusul oleh anak-anak panti yang dengan polos namun menyentuh hati mengucapkan terima kasih.
Pembagian hadiah, yang dikoordinasi oleh mahasiswa dari berbagai program studi, menjadi momen puncak yang ditunggu-tunggu. Tawa pecah saat nama pemenang dipanggil, namun lebih dari sekadar piala, kehangatan yang terjalin hari itu menjadi hadiah paling berharga.
Kegiatan ini didokumentasikan dan diliput secara langsung oleh UKM Jurnalistik “Dialektika Kampus”, memastikan bahwa semangat kolaborasi dan kepedulian sosial ini tidak hanya dirasakan hari itu, tetapi juga menjadi inspirasi yang tercatat dan tersebar luas.
Acara ini membuktikan bahwa ketika ilmu, seni, olahraga, dan kepedulian bertemu dalam satu ruang—lahirlah pengalaman yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga membentuk karakter generasi yang peduli dan inklusif.***