
Beritamerdeka.co.id – Setiap Kamis petang atau Jumat sejumlah warga biasanya memenuhi kuburan. Mereka membacakan kalimat thayyibah dan bacaan Al-Qur’an selama di pemakaman tersebut. Sebuah tradisi yang memang harus dijaga keberlangsungannya.
Tradisi nyekar di malam Jumat merupakan sebuah kegiatan ziarah kubur yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, khususnya masyarakat Jawa, pada malam Jumat.
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan doa untuk arwah yang telah meninggal. Selain itu, nyekar juga menjadi pengingat akan kematian dan menjadi momen refleksi diri.

Salah satu Warga Kelurahan Debong Tengah Ristanto (49) mengatakan makna dan tujuan nyekar di Malam Jumat suatu penghormatan kepada orang tua, saudara, leluhur atau sesepuh.
Kegiatan nyekar adalah cara untuk menghormati dan mengenang jasa serta warisan yang ditinggalkan oleh orang tua.” Katanya Ristanto saat sedang nyekar di Makam Pelemndog yang terletak di Kelurahan Debong Tengah. Kamis 26 Juli 2025.
Ia juga menuturkan ziarah kubur di malam Jumat juga bertujuan untuk mendoakan arwah agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Nyekar menjadi pengingat bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian, sehingga mendorong untuk hidup lebih baik.”tuturnya.
Tradisi ini juga menjadi waktu untuk merenungkan diri, mengevaluasi perbuatan, dan meningkatkan kualitas diri.”Imbuhnya. (Zaen)