
Beritamerdeka.co.id – Siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal V Kota Tegal melaksanakan upacara bendera setiap hari senin pagi. Kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada anak usia dini.
Seperti anak-anak usia Sekolah pada umumnya, meskipun masih berada pada lingkungan taman kanak-kanak (TK), pembiasaan ini rutin dilaksanakan.
Hal ini seperti di ungkapkan Retno Safitri Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal V Kota Tegal. Menurutnya, melalui kegiatan upacara bendera ini, anak-anak juga dilatih untuk membangun karakter yang positif seperti kedisiplinan diri dan cinta tanah air. “ungkap Retno Sawitri, S.Ag, di Ruang kerjanya. Senin 28 Juli 2025.

“Kedisiplinan diri dapat dilihat ketika anak-anak dapat taat saat berada dalam posisi baris-berbaris, tertib melaksanakan upacara bendera. Cinta tanah air muncul ketika anak-anak ikut serta menyanyikan lagu nasional kebangsaan serta mengetahui tata upacara bendera. Sehingga kita dapat menanamkan jiwa nasionalisme pada anak sejak usia dini”.
Kepala TK Aisyiyah Bustanul V Retno Sawitri yang bisa di panggil Bu Retno menyampaikan, Mendidik anak TK untuk upacara fokus pada penanaman nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan karakter sejak dini melalui kegiatan yang disesuaikan dengan usia mereka, melibatkan peran aktif guru sebagai pembimbing.
Kegiatan upacara bendera untuk anak-anak usia dini mungkin terasa berat tapi kita terus berusaha pengenalan konsep berbaris yang rapi, menyanyikan lagu kebangsaan, dari guru pembimbing anak-anak mendengarkan cerita tentang patriotisme.

Mendidik anak TK Aisyiyah Bustanul V untuk latihan upacara itu penanaman nilai kebangsaan dan nasionalisme. Melalui latihan upacara ini ajak anak untuk menghormati bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan.”ujar Bu Retno panggilan akrabnya.
Bu Retno panggilan akrabnya mengatakan. Ajarkan tata krama dan aturan sederhana yang berlaku saat kegiatan pada anak-anak diantaranya, latih anak untuk patuh pada aba-aba atau instruksi yang diberikan guru.
Berikan kesempatan kepada anak untuk tampil menjadi petugas upacara secara bergantian, seperti pembawa acara, pembaca teks Pancasila.”Kata Bu Retno.
Menurutnya Hal ini dapat membantu membangun rasa percaya diri dan keberanian mereka. Untuk anak usia dini (3-4 tahun), fokus pada pengenalan konsep berbaris, melihat bendera, dan mendengarkan lagu kebangsaan serta cerita tentang Indonesia.

“Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Di kemas kegiatan latihan upacara supaya anak-anak semangat dan senang.”
Guru menjadi pembimbing utama yang menjelaskan makna kegiatan upacara secara lembut dan sabar.
Guru perlu memastikan kegiatan upacara tetap positif dan membangun, serta mempertimbangkan karakteristik individu anak.”pungkas Retno Sawitri selaku kepala TK Aisyiyah V. (Zaen)