
Beritamerdeka.co.id – RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Alumni Bedah FK Undip menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Sumbing Bibir dan Langit-Langit kepada 11 anak/peserta. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai rangkaian Hari Jadi ke 424 Kabupaten Tegal Tahun 2025.
Selain Operasi Sumbing Bibir dan Langit-Langit secara gratis, pihak RSUD dr Soeselo juga memberikan bantuan kepada keluarga pasien.
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, bertempat di Hall RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, Sabtu 12 April 2025.
Dalam sambutannya, Ischak menyampaikan bahwa bibir sumbing merupakan kelainan bawaan pada bayi yang menyangkut celah bibir dan langit-langit (CBL) sehingga menganggu dalam fungsi vital berbicara, makan, dan tentunya akan mempengaruhi kepercayaan diri anak dalam tumbuh kembangnya.
“Dengan adanya operasi ini, kita tidak hanya membantu memperbaiki bentuk fisik, tetapi juga membangun harapan, masa depan, dan semangat hidup baru bagi anak-anak kita,” ujar Ischak.
Bupati Tegal juga mengingatkan kepada para orang tua dan keluarga pasien, bahwa anak-anak memiliki potensi besar, jangan pernah merasa rendah diri. Dengan perawatan dan kasih sayang dari kita, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan kelak akan bisa membanggakan.
“Hari ini Pemerintah Kabupaten Tegal hadir sebagai wujud nyata salah satu bentuk kepedulian untuk mengatasi permasalahan CBL dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa operasi sumbing bibir dan langit-langit secara gratis kepada 11 anak, yang berasal dari Kabupaten Tegal, dan kabupaten tetangga seperti Brebes, Banyumas, Pekalongan dan Pemalang,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Bakti Sosial Operasi Sumbing Bibir dan Langit-Langit, dr. Teguh Sukma mengatakan, peserta operasi sumbing bibir dan langit-langit paling kecil berusia 3 bulan dan paling besar 10 tahun.
“Ada berbagai macam kondisi, ada yang sumbing bibir, langit-langit, serta revisi hidung. Sebetulnya ada 15 pendaftar, tapi dilakukan skrining maka ada yang tidak bisa karena usia belum mencukupi, ada yang masih demam dan satu tanpa keterangan,” terang dr. Teguh.
Salah satu orang tua pasien, Arif menuturkan, dengan adanya bakti sosial operasi sumbing bibir dan langit-langit, ia merasa terbantu, meskipun harus menjalani beberapa kali proses di beberapa daerah.
“Alhamdulillah, setelah menjalani revisi di sini kondisi anak membaik, soalnya kalau ngga ditangani langit-langit mulutnya susah untuk makan,” tutur Arif, warga Pekalongan Jawa Tengah.***