
BeritaMerdeka.co.id – AI (Artificial Intelligent) atau Kecerdasan Buatan sedang digemari oleh masyarakat zaman sekarang, karena mudah dioperasikan dan sangat membantu dalam berbagai hal.
AI sendiri sudah ada sejak zaman dahulu kala saat manusia telah berimajinasi tentang mesin yang dapat berpikir dan berperilaku seperti mereka. Mitologi Yunani tentang Talos, patung perunggu yang hidup hingga cerita tentang golem dalam budaya yahudi. Semua itu bukti bahwa manusia sudah memiliki konsep tentang AI.
Pada tahun 1950, Alan Turing seorang matematikawan brilian yang menjadi salah satu pionir dari sejarah AI. Alan Turing memperkenalkan konsep Uji Turing yang menentukan apakah mesin bisa meniru perilaku manusia hingga tidak dapat dibedakan.
Walau sempat meredup karena kemajuan yang dijanjikan tidak kunjung terwujud. Hingga akhirnya pada tahun 1997, komputer Deep Blue milik IBM mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov. Kemenangan ini menandai momen penting sejarah AI, yang menunjukkan bahwa mesin bisa mengalahkan manusia dalam permainan strategi kompleks.

Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi dan internet menjadi pendorong untuk AI berkembang. Peningkatan ini juga yang membawa AI ke dalam berbagai aspek kehidupan dari pencarian web hingga pengenalan wajah.
Teknik deep learning juga menjadi tulang punggung kemajuan AI modern. Dengan kemampuan ini, AI mampu melakukan tugas-tugas seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan bahkan mengemudikan mobil tanpa pengemudi.
Kini, AI sudah jadi hal umum dikalangan masyarakat seperti Siri, Alexa, ChatGPT hingga Gemini yang sudah sering digunakan oleh banyak orang. Kemajuan ini tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi tetapi juga menjadi sektor pendorong kemajuan ekonomi dan industri.***
Sumber:
AiCI (AI Central Indonesia)