
BeritaMerdeka.co.id – Balut adalah salah satu makanan tradisional yang paling terkenal (dan kontroversial) dari Filipina. Hidangan ini berupa telur bebek yang telah dibuahi dan dibiarkan berkembang selama 14 hingga 21 hari sebelum direbus. Di dalam cangkangnya, embrio bebek sudah terbentuk sebagian—terkadang sudah terlihat paruh, tulang, dan bulu halusnya.
Asal Usul & Budaya
Balut dipercaya berasal dari Tiongkok, lalu dibawa ke Filipina pada abad ke-17. Kini, balut menjadi bagian penting dari budaya kuliner Filipina, sering dijual di malam hari oleh pedagang kaki lima sebagai camilan kaya protein. Selain di Filipina, balut juga dapat ditemukan di negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam (disebut hột vịt lộn).
Cita Rasa & Cara Menyantap
Balut memiliki rasa gurih yang khas, mirip dengan telur rebus namun lebih kaya dan beraroma. Biasanya disajikan dengan sedikit garam, cuka, dan kadang cabai. Banyak orang meminum cairan dari dalam telur terlebih dahulu sebelum memakan bagian embrio dan kuning telurnya.
Kontroversi
Bagi yang belum terbiasa, balut bisa memunculkan rasa takut atau jijik, terutama karena visual embrio di dalamnya cukup eksplisit. Namun di Filipina, makanan ini dianggap lezat, sehat, dan bahkan afrodisiak.
Fakta Menarik
- Balut biasanya dimakan saat telur berusia 16–18 hari untuk mendapatkan tekstur yang pas antara daging dan kuning telurnya.
- Kandungan gizinya tinggi: kaya protein, zat besi, dan vitamin.
- Makanan ini sempat muncul di berbagai acara TV kuliner dunia, seperti Fear Factor dan Bizarre Foods.
Sebagai salah satu kuliner tradisional Filipina yang paling ikonik, balut bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang keberanian mencicipi budaya yang berbeda. Meski tampak ekstrem bagi sebagian orang, balut menunjukkan bagaimana makanan bisa menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan sebuah bangsa. ***