
Beritamerdeka.co.id – Lapas Kelas IIB Slawi (Lapas Slawi) kembali membuktikan keberhasilannya dalam program pembinaan kemandirian warga binaan pemasyarakan (WBP) dengan memproduksi hasil karya unggulan berupa sarung goyor yang diekspor ke macanegara.
Ekspor hasil karya WBP Lapas Slawi merupakan hasil kerja sama antara Lapas Slawi dan CV Fahaltex, perusahaan tekstil asal Tegal.
Kepala Lapas Slawi, Karyono, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian dari pola pembinaan yang dilakukan dan berhasil memproduksi sarung goyor berkualitas.
“Kegiatan ini adalah bukti bahwa warga binaan memiliki potensi besar jika diberikan pembinaan dan pelatihan yang tepat. Sarung goyor yang mereka produksi tidak hanya diminati di dalam negeri, tapi juga telah menembus pasar internasional,” ujarnya, Selasa 24 Juni 2025.
Sarung goyor yang diekspor diproduksi secara langsung oleh warga binaan di dalam Lapas dengan bimbingan tenaga ahli. Proses produksi dilakukan dengan standar mutu tinggi, mulai dari pemilihan benang hingga pewarnaan alami khas Tegal, yang membuat produk ini unggul dan bernilai jual tinggi.
Untuk apa ekspor ini dilakukan? Selain sebagai bentuk pembinaan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan menjelang pembebasan.
Melalui ekspor ini, Lapas Slawi tidak hanya mencetak karya, tetapi juga membuka harapan baru bagi para warga binaan menuju kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa pidana.***