
BeritaMerdeka.co.id – Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu satwa endemik Indonesia yang memiliki pesona luar biasa. Burung ini hanya dapat ditemukan di wilayah barat Pulau Bali, khususnya di Taman Nasional Bali Barat. Jalak Bali dikenal dengan bulunya yang putih bersih, jambul mencolok, serta lingkar mata berwarna biru terang yang kontras, menjadikannya sangat menarik dan ikonik.
Karakteristik dan Habitat
Jalak Bali memiliki panjang tubuh sekitar 25 cm. Bulu-bulunya berwarna putih dengan ujung ekor dan sayap hitam. Ciri khas lainnya adalah kulit di sekitar matanya yang berwarna biru cerah dan jambul yang menonjol.
Burung ini hidup di hutan-hutan monsun tropis dengan curah hujan sedang, dan umumnya berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter di atas permukaan laut.
Status Konservasi
Menurut IUCN Red List, Jalak Bali termasuk dalam kategori Critically Endangered (Kritis), dengan populasi yang sangat kecil dan terancam punah di alam liar. Ancaman terbesar datang dari perburuan ilegal untuk perdagangan satwa karena keindahan fisiknya yang tinggi diminati kolektor.
Pada tahun 2001, populasi Jalak Bali di alam hanya tersisa kurang dari 10 ekor. Namun, upaya konservasi melalui penangkaran dan pelepasliaran kembali ke alam telah meningkatkan jumlah populasi meski masih dalam kondisi rawan.
Upaya Pelestarian
Beberapa langkah pelestarian telah dilakukan, di antaranya:
- Penangkaran di lembaga konservasi seperti Taman Nasional Bali Barat, Bali Bird Park, dan lembaga swasta lainnya.
- Edukasi masyarakat lokal untuk mendukung pelestarian habitat.
- Pelepasliaran burung hasil penangkaran ke habitat alami mereka.
- Program konservasi ini berhasil meningkatkan populasi burung Jalak Bali secara perlahan, meski tantangan seperti perburuan dan kerusakan habitat masih terus mengintai. ***
Sumber Referensi:
1. IUCN Red List: Leucopsar rothschildi
2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI: Data Konservasi Jalak Bali.
3. Taman Nasional Bali Barat