
Beritamerdeka.co.id – Pemerintah Kabupaten Tegal bersama Desa Sinema Kepunduhan menggelar Pekan Film Tegal lewat pemutaran film tegalan, yang berlangsung di Gedung Dadali Pemkab Tegal, Kamis – Sabtu, 12 – 14 Juni 2025.
Pada hari kedua, Direktur Jenderal (Dirjen) Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan, Syaifullah Agam didampingi Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid, serta beberapa kepala OPD turut menyaksikan pemutaran film karya Desa Sinema Kepunduhan. Jum’at 13 Juni 2025.
Usai menyaksikan film tegalan, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid menyampaikan terima kasih kepada pihak Kementerian Kebudayaan melalui Direktur Jenderal Film, Musik, dan Seni atas apresiasi yang ditujukan kepada para sineas Kabupaten Tegal dengan keberhasilannya memproduksi film tegalan.
“Saya berterima kasih untuk para sineas film tegalan ini. Alhamdulillah di Pekan Film Tegal ini dihadiri oleh Pak Dirjen Perfilman dari Kementerian Kebudayaan, terima kasih atas apresiasinya,” kata Kholid.
Sebagai warga Tegal, lanjut Kholid, harus memberikan dukungan karena ada salah satu desa mempunyai label desa sinema. Dan ini patut menjadi kebanggaan karena desa sinema itu melekat pada Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat.
“Dan tentunya ini sesuatu yang lain dari yang lain karena satu desa itu punya julukan desa sinema. Jadi kami patut bangga dan disinilah Desa Kepunduhan kami tampilkan di acara dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tegal. Ini adalah salah satu bentuk apresiasi kami agar ke depan ada kreasi-kreasi baru yang ditampilkan di dalam perfilman,” ungkapnya.
Direktur Jenderal Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan, Syaifullah Agam menyampaikan apresiasi atas produksi film-film tegalan yang berkualitas dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Tegal.
“Tentunya film karya Desa Sinema Kepunduhan ini bisa menjadi semangat dan dorongan. Selain diakui oleh daerah, ke depan harus bisa diakui secara nasional, kalau bisa go internasional,” ujar Syaifullah.
Lebih lanjut Syaifullah menjelaskan, secara garis besar film-film tegalan karya Desa Sinema Kepunduhan cukup bagus, meskipun ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan, terutama ikonik Kabupaten Tegal.
“Ya artinya untuk tingkat lokal sudah cukup bagus dan memang masih ada beberapa yang perlu untuk lebih ditingkatkan lagi dalam beberapa sisi. Tapi itu hal yang wajar dan saya kira nanti dari apa yang sudah dikaryakan tentunya ada satu evaluasi apa yang kurang dan nanti karya berikutnya bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Ia juga meminta agar produksi film tegalan dapat mengangkat brand daerah yang menjadi ikonik di Kabupaten Tegal, sehingga kearifan lokal tetap terjaga.
“Harusnya ada branding Kabupaten Tegal nya disitu, misalnya tempat mainnya di tempat yang khas atau ikonik Kabupaten Tegal, terus mungkin kulinernya diangkat. Nah ini yang harusnya ditambahin, jadi harusnya bisa membranding Kabupaten Tegal,” tambahnya.
Sementara Ketua Yayasan Desa Sinema Kepunduhan, Marjo berharap perhatian bukan hanya datang dari Kementerian Kebudayaan, tetapi pemerintah daerah juga harus peduli kepada sineas-sineas yang berkarya.
“Harapannya bukan hanya dari Dirjen saja yang perhatian kepada sineas, tapi pemerintah daerah harus lebih memperhatikan kembali para sineas yang ada di Kabupaten Tegal,” ucapnya.
Marjo juga merasa bersyukur antusias penonton dalam Pekan Film Tegal ini sudah diatas normal. Itu membuktikan film tegalan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Alhamdulillah antusias penonton masih di atas normal. Rata-rata ya sesuai rencana, meskipun pengennya sih perhatiannya bukan hanya sekedar memberikan wawasan, memberikan pengetahuan, tetapi bisa memberikan suatu support yang sifatnya untuk memberikan semangat,” terangnya.
Menurut Marjo, perhatian kepada para sineas di Kabupaten Tegal harus diwujudkan baik penghargaan terhadap karya maupun ada sisi profit bagi para sineas.
“Desa Sinema Kepunduhan sesuai dengan koridornya sudah melakukan langkah-langkah edukasi sinema kepada masyarakat Kabupaten Tegal, khususnya pelajar. Jadi akan terus berkomitmen seperti itu,” tegasnya.***