
Beritamerdeka.co.id – Holocaust sebuah kata yang ingatkan manusia pada kebijakan genosida oleh Nazi Hitler yang tewaskan jutaan orang Yahudi pada PD II.
Holocaust atau dalam bahasa Ibrani Shoah merupakan tragedi pembantaian manusia oleh Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler beserta negara kolaboratornya.
Hitler menjalankan program Holocaust yang didasari ideologi Antisemit Nazi ekstrim memandang Yahudi ras inferior sebagai ancaman bagi kemurnian ras Arya.
Kini proses menuju dugaan adanya kebijakan genosida yang dijalankan pemerintahan Israel (didominasi bangsa Yahudi) sedang berlangsung di Gaza munculkan empati kemanusiaan dari Presiden RI Prabowo Subianto yang berkeinginan mengevakuasi korban luka warga Gaza ke Indonesia untuk menjalani perawatan.
Prabowo nampaknya ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia merupakan negri yang penduduknya beradab dengan falsafah sila ‘Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab’.
Namun hal itu mendapat pertentangan pandangan dari banyak pihak yang menganggap rasa empati Prabowo tersebut, masuk dalam keterjebakkan manuver Israel dan Amerika Serikat yang memang berkeinginan mengosongkan Gaza untuk selanjutnya dengan mudah mengokupasi seperti halnya kasus Yerusalem.

Disebutkan oleh Prabowo melalui keterangan resminya yang disiarkan kanal youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 11 April 2025 bahwa pemerintah RI bermaksud menawarkan bantuan kemanusiaan rakyat Palestina. Hal itupun juga harus disetujui semua pihak.
“Nanti saya akan ketemu dengan pimpinan-pimpinan dari Palestina juga bagaimana cara nanti pelaksanaannya,” tutur Prabowo.
Perbedaan Tragedi Holocaust dengan Gaza serupa mengerikan tapi belum sama
Genosida Yahudi atau Holocaust adalah pembantaian sistematis terhadap sekitar enam juta orang Yahudi Eropa yang terjadi pada tahun 1941 – 1945 yang puncaknya pada Perang Dunia kedua.
Pembunuhan massal tersebut dilakukan oleh rezim Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler dan para kolaboratornya di seluruh wilayah Eropa yang diduduki Nazi.
Korbannya sekitar enam juta orang Yahudi, serta jutaan korban lain termasuk Roma, orang Polandia, tahanan perang Soviet, penyandang disabilitas, homoseksual, dan kelompok lain yang dianggap “tidak layak” oleh ideologi Nazi.
Metode Pembunuhan dilakukan melalui berbagai cara, termasuk Pembantaian massal oleh unit-unit bergerak (Einsatzgruppen), Penggunaan kamar gas di kamp-kamp pemusnahan seperti Auschwitz-Birkenau, Treblinka, Belzec, Sobibor, dan Chelmno.
Kerja paksa yang menyebabkan kematian akibat kelaparan, penyakit, dan penyiksaan di kamp-kamp konsentrasi.
“Mars kematian” di akhir perang ketika para tahanan dipaksa berjalan jauh dalam kondisi yang mengerikan.
Latar Belakang: Genosida ini didasari oleh ideologi antisemitik Nazi yang ekstrem, yang memandang orang Yahudi sebagai ras inferior dan ancaman bagi kemurnian ras Arya.
Kebencian terhadap Yahudi telah berakar di Eropa selama berabad-abad, namun Nazi mempolitisasi dan melegitimasi kebencian ini menjadi kebijakan negara untuk pemusnahan.
Tujuannya Solusi Akhir untuk Masalah Yahudi” (Die Endlösung der Judenfrage) adalah istilah yang digunakan oleh Nazi untuk rencana mereka memusnahkan seluruh populasi Yahudi di Eropa.
Genosida Yahudi adalah salah satu kejahatan kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern. Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya ekstremisme, rasisme, dan dehumanisasi. Mempelajari dan mengingat Holocaust penting untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Puncak perang dunia kedua, peristiwa holocaust terjadi dengan pelaku bangsa Arya dengan ideologi anti semitik Nazi ekstrim yang dipimpin Adolf Hitler dan dunia internasional sepakat menyebut genosida lantaran korban mencapai jutaan orang dalam waktu singkat.
Sekarang memasuki jaman kekinian, dulu Yahudi yang dibantai oleh Nazi dengan ideologi anti semitik ekstrim, kini Yahudi membantai bangsa sedarah semitik di Gaza, dan dunia internasional belum mengakui secara hukum sebagai tindakan genosida karena dimungkinkan skala jumlah korban relatif kecil dibanding pembantaian Yahudi di eropa.
Lantas kenapa yang membantai bangsa Yahudi adalah Nazi yang berideologi anti semitik namun balas dendamnya ke sesama bangsa semitik yang nota bene sesama anak cucu Ibrahim / Abraham di Gaza, Palestina? (1 dari 2 artikel) (***)