
Beritamerdeka.co.id – Dr. (HC) H. Muhadi Setiabudi ayah Walikota Tegal sampaikan pesan khutbah di Ketemberan, kawasan Tegal Barat, Jumat, 30 Mei 2025.
Pada kesempatan Khutbah Jumat tersebut KH. Muhadi Setiabudi menyampaikan pesan pencerahannya seputar pentingnya dalam melaksanakan ibadah haji dengan keikhlasan diri.
KH. Muhadi Setiabudi juga mengingatkan agar masyarakat untuk tidak terjebak pada perbuatan dosa besar menyekutukan Allah SWT atau perilaku syirik.

Ia juga memberi motivasi tentang pentingnya mensyukuri dalam kesempatan dimasa muda dalam kemandirian hidup sebelum segala sesuatunya bakal bergantung pada orang lain ketika usia sudah semakin senja.
Menurutnya hidup harus ikhlas dan selalu mensyukuri disaat Allah SWT masih memberi ruang nafas sebelum lepas dari jasad
“Syukur alkhamdulillah kita bisa makan sendiri sebelum disuapi orang lain, masih bisa mandi sendiri sebelum dimandiin orang lain, bisa baca yasin sendiri sebelum dibacakan yasin orang lain, baca tahlil sendiri sebelum ditahlili orang lain, masih bisa sholat dibelakang Imam sebelum disholati didepan Imam,” ujarnya.

Muhadi juga menyerukan pada kaum muslimin untuk segera menegakkan sholat sebelum datangnya kematian.
“Ajilu bisshalati qablal faut, wa ajilu bit taubati qablal maut, Segeralah sholat sebelum habis waktu sholat, Segeralah bertaubat sebelum ajal menjemput,” ungkap Muhadi.
Selanjutnya ia juga mengutip sebuah hadits yang medorong keseimbangan hidup dengan kalimat Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.

Disamping itu Muhadi juga menyampaikan nasehat untuk menghindari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT yang diantara meyakini sebuah bulan atau hari sebagai waktu sial karena hal itu termasuk perbuatan syirik.
“Ini yang harus kita sampaikan jangan sampai orang memandang bulan apit itu bulan sial. Bulan apit itu bulan persiapan ke tanah suci. Orang mau pergi tidak mau katanya bulan apes, masyarakat kita semakin cerdaa. Jangan percaya sama primbon, sama dukun percaya pada kitab Allah maha benar, kalau kita percaya sama dukun sama primbon itu orang yang syirik. Orang syirik itu dosa besar,” terangnya.
Sholat Jumat di Masjid Jami Baitssalam, Dk Ketemberan, Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal selain dihadiri Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, serta Budayawan Eko Tunas dan Atmo Tan Sidik, juga usai Sholat Jumat digelar kuliah tujuh menit (Kultum) yang bertajuk Wawasan Kebangsaan dan Ekonomi.
Dedy Yon Promosikan Produk Unggulan Kota Tegal di Acara ICE 2025
Kegiatan kultum yang berisi pencerahan tentang wawaaan kebangsaan dan ekonomi tersebut diinisiasi pengurus Maajid Jami Baitussalam yang salah satunya Ustadz H. Edy Priono tokoh ulama kharismatik yang juga anggota DPRD Kota Tegal periode 1999 – 2004.
Menurutnya, khutbah jumat yang disampaikan H Muhadi Setiabudi dinilai cukup mengena ditengah situasi rasa nasionalisme yang menipis dan keterpurukan ekonomi global mengingatkan masyarakat untuk kembali menegakkan sholat sebagai pendekatan diri pada sang khaliq.
“Ya beliau ditengah kesibukkannya dalam pengelolaan bisnisnya tetap berpegang teguh pada peringatan Allah SWT bahkan ikut mengingatkan masyarakat untuk tidak lepas menegakkan sholat,” tutur Ustadz Edy Priono. (Anis Yahya)