
Beritamerdeka.co.id – Jalan rusak dan banjir di Kawasan Tempat Wisata Batam Sari dikeluhan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Masyarakat mengaku resah karena setiap musim hujan tiba, genangan air dan banjir kerap merendam jalan dan Lapak-lapak di Kawasan Tempat Wisata Batam Sari.
Kondisi ini diperparah oleh saluran drainase yang tidak ada dan disini rutin air sering meluap atau rob dari tambak sekelilingnya. Hal itu disampaikan oleh ketua Pokdarwis Agung Riyadi di PBS kepada Jurnalis Beritamerdeka.co.id. Senin 9 Juni 2025.

“Kami sangat khawatir saat musim hujan. Air sering meluap ke jalan dan Lapak-lapak. Kami berharap ada solusi. Pemerintah segera memperhatikan keluhan masyarakat dan cepat memperbaiki fasilitas di Tempat Wisata Pantai Batam Sari,” kata Agung panggilan akrabnya.
Agung panggilan akrabnya mengatakan keluhan dan harapan masyarakat sudah saya sampaikan kepada Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) dan kami juga sudah menyampaikan kepada Kabid Pariwisata tapi sampai saat ini belum ada tanggapan. “Ujar Agung.
Ia juga menyampaikan untuk menangani banjir di Tempat Wisata Batam Sari dari masyarakat sudah berupaya melalui pengurugan kurang lebih sepanjang 250 meter, itupun anggaran di ambil dari kas Pokdarwis.

Upaya untuk pengurugan akses jalan dan Lapak-lapak belum semuanya selesai. Anggaran untuk pengurugan sudah mencapai kurang lebih Rp 15.000.000. upaya tersebut sudah saya sampaikan kepada petugas terkait yaitu Kadisporapar dan Kabid Pariwisata.Tapi sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemkot turun.”Jelasnya.
Pokdarwis Tempat Wisata Batam Sari mengelola sudah hampir 6 tahun tapi dari Pemerintah Kota kurang memperhatikan kondisi Tempat Wisata ini. Seharusnya dari Pemkot mengutamakan tempat ini, karena semakin bagus tempat ini penghasilan untuk Pemkot semakin bertambah.
“Dalam pengelolaan kami setor ke Pemerintah Kota (Pemkot) 70 persen dari hasil penjualan tiket masuk dan Pokdarwis mendapat hasil 30 persen. Itu sangat tipis banget karena pengunjung hari-hari biasa cuma 30 sampai 50 orang, untuk hari libur kenaikan pengunjung kurang lebih 60 sampai 100 Orang. Sedangkan kebutuhan untuk mengoptimalkan dan perawatan fasilitas besar.” Ungkapnya Agung sambil menunjukkan buku laporan harian.
