
BeritaMerdeka.co.id – Pada tanggal 1 Mei 2025, sebanyak 38 orang Biksu (Bhikkhu) dari Thailand tiba di Kota Tegal dalam rangka perjalanan spiritual yang dikenal sebagai Thudong. Thudong merupakan bentuk latihan spiritual dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer. Istilah ini berasal dari bahasa Pali, dhutanga, yang berarti latihan keras dan disiplin diri. Ritual ini bertujuan untuk menjalankan 13 praktik pertapaan sebagaimana diajarkan oleh Sang Buddha.
Para Biksu ini memulai perjalanan mereka pada 6 Februari 2025 dari Bangkok, Thailand. Sebelum tiba di Indonesia, mereka terlebih dahulu menempuh jalur darat dan laut melalui Malaysia dan Singapura. Tujuan akhir perjalanan mereka adalah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang diperkirakan akan dicapai bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE.
Setibanya di Tegal, para Biksu sempat beristirahat sejenak di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, tepatnya di depan gapura Jalan Temanggung, Margadana. Kehadiran mereka menarik perhatian masyarakat sekitar. Banyak warga datang untuk melihat dan memberikan dana makanan sebagai bentuk kepedulian. Keramaian ini sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas meski hanya berlangsung singkat.

Kepedulian warga Tegal terhadap para Biksu menjadi cerminan nilai-nilai dalam Thudong itu sendiri. Selama perjalanan, para Biksu tidak membawa barang berharga, hanya dua helai jubah (satu dikenakan, satu dibawa) dan perlengkapan seperti tenda untuk bermalam saat melewati hutan atau pegunungan.
Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Thudong oleh para Biksu dari Thailand. Perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kebiksuan mereka. Semakin jauh perjalanan yang ditempuh, semakin tinggi pula tingkat spiritual yang diyakini dapat dicapai. Selain berjalan kaki, para Biksu juga melakukan meditasi di alam terbuka sebagai bentuk pendalaman praktik spiritual.
Melalui Thudong, para Biksu berharap dapat meraih kebijaksanaan, kedamaian batin, serta kemampuan untuk mengendalikan nafsu dan keinginan duniawi. ***