Skip to content
Berita Merdeka

Berita Merdeka

Lugas – Tegas – Independen

Primary Menu
  • Beranda
  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Hukum Kriminal
  • Pendidikan
  • Ekonomi Bisnis
  • Otomotif
  • Olah Raga
  • Wisata Kuliner
  • Lainnya
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
  • Berita Utama
  • Lainnya

Saola: Misteri Mamalia Langka dari Pegunungan Asia Tenggara

Zaskia Wulandari 25 April 2025
Saola atau Pseudoryx nghetinhensis. (World Wildlife Fund)

BeritaMerdeka.co.id – Saola (Pseudoryx nghetinhensis) adalah salah satu mamalia paling langka dan paling misterius di dunia. Dikenal sebagai “Unicorn Asia” karena tanduk lurus simetris yang menghiasi kepalanya, saola pertama kali ditemukan oleh ilmuwan pada tahun 1992. Spesies ini menjadi simbol betapa banyaknya keanekaragaman hayati yang belum terungkap di hutan tropis Asia Tenggara, khususnya di perbatasan antara Vietnam dan Laos.

Ciri-Ciri Fisik dan Taksonomi

Saola termasuk dalam keluarga Bovidae, satu famili dengan sapi, kambing, dan antelop. Meski secara morfologi terlihat seperti antelop, secara genetik saola memiliki garis keturunan unik yang membedakannya dari hewan lain.

Ukuran tubuh: Panjang tubuh sekitar 150 cm dengan tinggi bahu sekitar 85 cm. Berat tubuh berkisar 80–100 kg.

Tanduk: Baik jantan maupun betina memiliki sepasang tanduk lurus yang ramping dan panjangnya bisa mencapai 50 cm.

Warna tubuh: Cokelat tua dengan tanda putih di wajah dan bercak di kaki.

Ciri khas: Mempunyai kelenjar pra-orbital (di dekat mata) yang besar, digunakan untuk menandai wilayah dengan zat berbau.

Habitat dan Sebaran

Saola hidup di hutan pegunungan yang lembap dan sejuk, dengan ketinggian antara 300 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Mereka sangat tergantung pada hutan primer dan daerah yang belum terganggu oleh aktivitas manusia.

Habitat aslinya terletak di Pegunungan Annamite, membentang di sepanjang perbatasan Laos dan Vietnam. Daerah ini dikenal memiliki tingkat endemisitas tinggi, tetapi juga menjadi lokasi yang sulit dijangkau sehingga pengamatan terhadap saola sangat terbatas.

Perilaku dan Pola Hidup

Karena sangat jarang terlihat di alam liar, informasi tentang perilaku saola sangat terbatas. Namun, dari beberapa laporan:

  1. Saola diduga aktif pada pagi dan sore hari (krepuskular).
  2. Merupakan hewan herbivora, kemungkinan memakan dedaunan, tumbuhan merambat, dan buah-buahan kecil.
  3. Mereka hidup soliter atau dalam kelompok kecil, biasanya terdiri dari pasangan dan anak-anaknya.
  4. Saola dikenal sangat sensitif terhadap keberadaan manusia dan cepat menghindar.

Ancaman dan Status Konservasi

Saola diklasifikasikan sebagai Critically Endangered (Kritis) oleh IUCN Red List. Bahkan, beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai “the most endangered large mammal on Earth” (mamalia besar paling terancam punah di dunia).

Ancaman utama:

  • Perburuan tidak langsung: Meskipun tidak diburu secara khusus, saola sering terjerat perangkap yang ditujukan untuk hewan lain seperti babi hutan atau rusa.
  • Hilangnya habitat: Pembukaan hutan untuk pertanian, pembangunan jalan, dan pembalakan liar mengancam kelangsungan hidupnya.
  • Perdagangan ilegal: Meski tidak dicari secara langsung, jebakan-jebakan untuk perdagangan satwa sering menjadi penyebab kematian saola.

Upaya Konservasi

Organisasi internasional dan lokal telah bekerja sama untuk melindungi saola melalui berbagai cara:

  • Saola Working Group (SWG): Dibentuk oleh IUCN pada 2006, kelompok ini memfokuskan diri pada penelitian dan perlindungan saola di habitat aslinya.
  • Patroli anti-perangkap: Diperkuat di kawasan konservasi seperti Xe Sap National Protected Area (Laos) dan Vu Quang National Park (Vietnam).
  • Penangkaran: Rencana untuk membangun pusat konservasi dan penangkaran semi-alami telah disiapkan, tetapi belum ada individu saola yang berhasil ditangkap hidup-hidup dalam kondisi ideal untuk konservasi.

Saola bukan hanya hewan langka, tetapi juga simbol pentingnya menjaga keanekaragaman hayati yang tersembunyi di hutan-hutan tropis Asia Tenggara. Ia adalah indikator ekosistem yang sehat dan menandakan bahwa kawasan tersebut masih mendukung kehidupan liar yang rumit dan kaya.

Keberadaan saola, meski hampir tak terlihat, adalah pengingat bahwa masih banyak misteri yang belum terungkap di alam liar. Perlindungan saola bukan hanya tentang menyelamatkan satu spesies, tetapi tentang menjaga ekosistem luas yang menjadi rumah bagi ribuan makhluk hidup lainnya.***

 

Sumber Referensi:

1. IUCN Red List – Saola

2. WWF – Saola Conservation

3. Saola Working Group – Official Site

4. National Geographic: Rare Saola Sighting

5. Wikipedia – Pseudoryx nghetinhensis

Tags: Laos Saola Unicorn asia

Continue Reading

Previous: LMP Kota Tegal Lakukan Giat Silaturahmi dan Koordinasi ke Tomas dan Toga
Next: Menjelajah Pesona Alam Kuningan: Serunya Wisata di Woodland yang Sejuk dan Seru!

Berita Lainnya

IMG-20250614-WA0022
  • Berita Utama

TK Aisyiyah XI Kota Tegal Adakan Perpisahan, Mencetak Generasi Qurani dan Berakhlak Mulia

Zaenal Arifin 14 Juni 2025
Bakti Kesehatan Polres Tegal
  • Berita Utama

Bakti Kesehatan Polres Tegal, Kapolres Kunjungi Anggota yang Alami Sakit Menahun

Ade Windiarto 13 Juni 2025
Pekan Film Tegal
  • Berita Utama

Pekan Film Tegal, Kementerian Kebudayaan Apresiasi Karya Desa Sinema Kepunduhan

Ade Windiarto 13 Juni 2025

Kategori Berita

  • Nasional
  • Regional
  • News
  • Pilihan Editor
  • Hukum Kriminal
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Otomotif
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Wisata dan Kuliner
  • Seni & Budaya
  • Opini
  • Lainnya

BeritaMerdeka.co.id
Diterbitkan oleh
PT. Wahana Berita Merdeka
SK Kemenkumham Nomor: AHU-0043858.AH.01.01.Tahun 2022
Akta Notaris Nomor 19 Tanggal 30 Juni 2022

  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami

Media Sosial
Facebook - Ikuti
YouTube - Ikuti
TikTok - Ikuti

Copyright © Beritamerdeka.co.id 2025 | MoreNews by AF themes.