
Beritamerdeka.co.id – Di balik jeruji besi, mimpi untuk terus maju dan berkembang tak pernah pudar. Hal ini dibuktikan oleh dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Slawi (Lapas Slawi) yang dengan gigih mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Kejar Paket C pada Kamis 31 Juli 2025.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah pernyataan kuat bahwa pendidikan adalah hak universal yang harus diperjuangkan, bahkan dalam keterbatasan.
Bertempat di ruang registrasi Lapas Slawi yang disulap menjadi ruang ujian, kedua WBP ini duduk di depan komputer, siap menguji pengetahuan mereka setara dengan siswa SMA pada umumnya.
Pelaksanaan ANBK ini merupakan puncak dari program pendidikan kesetaraan yang secara konsisten difasilitasi oleh Lapas Slawi bekerja sama dengan lembaga pendidikan luar.
Ini adalah bukti nyata bahwa Lapas Slawi tidak hanya berfungsi sebagai tempat hukuman, tetapi juga sebagai lembaga pembinaan yang berfokus pada pengembangan diri dan reintegrasi sosial.
Kepala Lapas Slawi, Karyono, menyampaikan kebanggaannya serta memberikan apresiasi atas semangat WBP dalam menimba ilmu, meskipun sedang menjalani pidana.
“Kami sangat mengapresiasi semangat belajar mereka. Partisipasi dalam ANBK ini menunjukkan bahwa meskipun sedang menjalani masa pidana, semangat untuk memperbaiki diri melalui pendidikan tidak pernah padam,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, dan Lapas Slawi berkomitmen penuh untuk menyediakan kesempatan tersebut.
Senada dengan itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Brian Ariesto Sidik, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna yang lebih dalam.
“Pelaksanaan ANBK ini bukan hanya untuk memenuhi hak pendidikan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan moral dan mental yang sangat penting. Kami berharap hasil dari asesmen ini bisa menjadi bekal berharga bagi mereka saat kembali ke masyarakat, membantu mereka memulai lembaran baru dengan percaya diri,” ungkapnya.
Pelaksanaan ANBK Kejar Paket C ini menegaskan komitmen Lapas Slawi dalam mendukung program pembinaan kemandirian.
Kisah dua WBP ini menjadi inspirasi bahwa pendidikan di balik jeruji bukanlah sekadar ilusi, melainkan kenyataan yang tengah dibangun demi masa depan yang lebih cerah bagi seluruh WBP. Ini adalah investasi nyata untuk menciptakan warga negara yang lebih produktif dan bertanggung jawab setelah mereka kembali ke tengah masyarakat.***