
Beritamerdeka.co.id – Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menjadi gumaman beberapa peserta upacara peringatan Hardiknas di Halaman Pendopo KGS, Jumat, 2 Mei 2025.
Pasalnya peserta upacara peringatan Hardiknas menunggu Irup Walikota Tegal tiba di podium hingga hampir 1,5 jam sejak pukul 07.00 WIB.
Undangan peserta untuk mengikuti upacara Hardiknas yang menjadi Inspektur Upacara Walikota Tegal pukul 7.00 WIB namun acara dimulai 08.30 WIB.
Walikota Tegal Dedy Yon Melantik 36 Pejabat Dilingkungan Pemkot Tegal
“Terlalu lama nunggu pak Wali padahal undangan jam tujuh. Harusnya sesuai waktulah,” ujar seorang guru yang tidak bersedia namanya ditampilkan sembari menuntun seorang siswi untuk dibawa ke toilet namun keburu muntah-muntah disamping kantor koperasi dilingkungan pemkot Tegal.
Terlepas persoalan disiplin waktu, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya selaku inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 menyampaikan amanat Menteri Pendidikan RI Abdul Mu’ti.
“Peringatan hari pendidikan nasional bukanlah sekedar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba. hari pendidikan nasional merupakan momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” baca Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Selanjutnya juga memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.
Sebab undang-undang dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Didalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.
Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara.
Pada hakikatnya, pesan Menteri Pendidikan yang masih dibacakan Walikota Tegal bahwa pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa dan secara individual, pendidikan adalah proses menumbuh-kembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum).
Dengan pendidikan, manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual.
Pada konteks kebangsaan, pendidikan adalah sarana mobilitas sosial-politik yang secara vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa.
“Karena itu sangat tepat ketika presiden prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas sebagaimana disebutkan dalam asta cita keempat, presiden prabowo berkomitmen membangun sumberdaya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur,” lanjutnya.
Melalui pendidikan, presiden prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan, bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan.
“Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban, para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid,” katanya
Sementara Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.
“Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa dan pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumberdaya dan sumberdana.
“Perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.,” kata Dedy Yon mengakhiri amanat Menteri Pendidikan RI.
Upacara peringatan Hardiknas 2025 Kota Tegal diakhiri dengan Penandatanganan pakta integritas Sistem Penerimaan Murid Baru SPMB Tahun 2025 serta Penyerahan piagam penghargaan kepada guru dan siswa berpretasi dan Penyerahan buku karya siswa dan guru Kota Tegal.
Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Hardiknas Hardiknas diikuti selain Walikota dan Wakil Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono,S.E.M.M dan Wakil Walikota Tegal Hj. Tazkiyyatul Muthmainnah, SKM., M. Kes, hadir juga Kapolres Tegal kota di wakili Kapolsek Tegal Timur Kompol Suratman, S.H., M.H, Dandim 0712 Tegal di wakili Kasdim 0712/Tegal Mayor Inf Nurohmat, S. Ag, Danlanal Tegal di wakili PgS. Pasops Lanal Tegal Kapten Laut (P) Hadi Sutrisno, Dansatradar Tegal Letkol Lek Prasetiyo Tri Adi Nugroho S.T.,M.Tr, Sekda Kota Tegal drg. Agus Dwi Sulistyono, M.M, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnedro, ST, Kajari kota Tegal di wakili Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Kota Tegal Nur Wahyu Bintari, SH, MH, para Staf Ahli dan Asisten Pemerintah Kota Tegal, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal, Camat dan Lurah se- Kota Tegal.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Jawa Tengah, Indri Astuti, S.IP.,M.Hum, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal M. Ismail Fahmi, S.IP., M.Si, Ketua PGRI Kota Tegal Eko Winarno, S.Pd., M.Si , Ketua PGSI Kota Tegal Krisdianto, Ketua IGTKI PGRI Kota Tegal Suginem, S.Pd serta Ketua PD HIMPAUDI Kota Tegal Harmawati Mukhabar. (Anis Yahya)